Karhutla Di Jateng, BNPB Ingatkan Pemda Bisa Usulkan TMC

HARIAN DISWAY - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)

Hal ini seiring dengan panjangnya hari tanpa hujan (HTH) di kawasan Pulau Jawa secara umum. 

Berdasarkan laporan terbaru cews.bmkg.go.id, wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara menunjukkan HTH kategori sangat panjang (31 hingga 60 hari) hingga ekstrim (lebih dari 60 hari).

BACA JUGA:Karhutla Lahap 6,3 Hektar Lahan di Kalimantan Selatan, Kalimantan dan Jawa Dalam Kondisi Mudah Terbakar

Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari menyatakan, meskipun di Jawa rata-rata bukan lahan gambut, namun pencegahan tetap harus dioptimalkan. 

“Jika diperlukan, pemerintah daerah bisa mengusulkan operasi Teknik Modifikasi Cuaca untuk mengisi waduk, danau atau embung guna memastikan cadangan air pada musim kemarau,” jelas Muhari. 

Pada Selasa 18 Juli 2023, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di dua Kabupaten di Jawa Tengah. Yakni Sragen dan Klaten. 

BACA JUGA:Petugas Gabungan Padamkan Api Karhutla di Palangkaraya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat seluas 3 hektar lahan jati dan karet terbakar di Desa Kedawung dan Mojokerto, Kecamatan Kedawung.

BPBD melakukan upaya pemadaman darat. Pada Rabu, 19 Juli 2023 dilaporkan api berhasil dipadamkan.

Petugas BPB D di lokasi Karhutla di Kecamatan Kedawung, Sragen Jawa Barat-Pusdalops BNPB-

BPBD Kabupaten Sragen mengimbau masyarakat setempat untuk lebih berhati-hati dalam aktivitas musim kemarau di dekat areal lahan yang kering. “Khususnya jika melakukan pembakaran sampah pada lokasi yang berdekatan dengan hutan dan lahan yang kering,” kata Muhari. 

BACA JUGA:Karhutla Mulai Terjadi di Kalimantan dan Sumatera, Waspada Dampak El Nino

Pada hari yang sama sekitaran pukul 11.30 WIB, karhutla juga dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Klaten. 

Sumber: