Kabar Dari Tanah Suci (39): Robot Parfum di Nabawi Menarik Perhatian

Kabar Dari Tanah Suci (39):  Robot Parfum di Nabawi  Menarik Perhatian

Robot penyemprot parfum sedang bertugas di Masjid Nabawi. Robot ini buatan Pudu Robotics, Senzhen, Tiongkok. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Masjidilharam dan Masjid Nabawi pun mengikuti perkembangan teknologi. Semuanya untuk memudahkan dan melayani para jemaah haji. Berikut laporan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi langsung dari Madinah.

---

Kemudahan karena perkembangan teknologi yang langsung dirasakan jemaah salah satunya adalah thawaf dengn skuter listrik di Masjidilharam yang sudah ditulis pada edisi sebelumnya (Baca seri ke-22). Berikut beberapa sentuhan teknologi dan IT di Makkah dn Madinah:

Keran dengan Sensor Infra Merah

Ada penerapan teknologi yang bisa dinikmati oleh jemaah haji ketika melaksanakan sai. Keran air zam-zam yang ada di sepanjang jalur sai yang dulunya masih manual sekarang sudah dibuat otomatis dengan sensor infra merah. 

Dulu jemaah harus menekan tombol yang ada di keran baru kemudian air zam-zam memancur ke dalam gelas. Sekarang tinggal mendekatkan gelas, air sudah otomatis keluar memenuhi gelas. 

Namun seringkali juga membingungkan jemaah yang belum mengetahui. Jemaah mencari-cari tombol keran. Ketika sedang mencari tiba-tiba air keluar karena sensor infra merah bekerja. "Aduh, ini airnya tiba-tiba keluar. Yang mana ini pencetannya?” seru salah seorang jemaah kebingungan.


Kran air zam-zam yang menggunakan sensor infra merah. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Aplikasi Nusuk

Dulunya masuk ke dalam Raudhah tidak ada pengaturan ketat. Saya mengalami ketika masuk ke dalam taman surga Raudhah hanya dengan modal semangat dan mau uyel-uyelan. Waktu favorit saya masuk ke Raudhah pada pukul 01.00 atau 02.00 dini hari. 

Pada jam itu, Raudhah yang hanya seluas 330 m2 masih belum terlalu ramai. Ketika sudah masuk di dalamnya bisa terus di dalam sampai waktu Duha. Bahkan salat Subuh pun menjadi makmum di dalam Raudhah. 

Sekarang supaya semua bisa merasakan masuk dan berdoa di dalam Raudhah dibuatlah aplikasi. Masing-masing jemaah mendaftar secara mandiri melalui aplikasi dan memilih hari dan jam yang muncul di aplikasi. Semua mendapatkan kesempatan yang sama. Tentunya jemaah familiar menggunakan handphone dan harus paham menggunakan aplikasi Nusuk. Aplikasinya cukup user friendly. Hanya perlu kebiasaan menggunakannya


Aplikasi Nusuk untuk masuk ke Raudhah.-FOTO: BOY SLAMET-HARIAN DISWAY-

Pudu Robotics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: