Penyuluhan Tuberkulosis di Sumenep, Tim Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UNAIR Gunakan Bahasa Madura

Penyuluhan Tuberkulosis di Sumenep, Tim Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi UNAIR Gunakan Bahasa Madura

Tim Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga foto bersama masyarakat kelompok tani. -Farmasi UNAIR-

SUMENEP, HARIAN DISWAY - Dipandegani Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes. sebagai ketua Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, 32 orang tim terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan, berangkat ke Sumenep. Tepatnya di Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto.
 
Sebab di sana masih banyak masyarakat desa setempat yang beranggapan bahwa tuberkulosis (TB)adalah penyakit guna-guna (mistik) dan tidak dapat disembuhkan. ”Untuk itulah program kami laksanakan dengan mengangkat topik Pendampingan Pengobatan dan Pencegahan Penularan Tuberkulosis melalui Keluarga Penderita di Kabupaten Sumenep,” kata Abdul Rahem.
 
Kegiatan yang diwujudkan sebagai bentuk kontribusi terhadap masyarakat itu, tim Fakultas Farmasi Universitas Airlangga itu, turut mengundang kepala puskesmas setempat sebagai pembicara yakni Siti Hairiyah, S.Kep., Ns., M.Kes. Ia didampingi dokter spesialis paru dr. Andri Dwi Wahyudi Sp.P.
Suasana penyuluhan yang diikuti oleh 50 warga setempat dengan pembicara Siti Hairiyah, S.Kep., Ns., M.Kes didampingi dr. Andri Dwi Wahyudi Sp.P. -Farmasi UNAIR-

 
Yang menarik, penyuluhan kepada masyarakat kelompok tani itu dilakukan menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Semata untuk lebih meningkatkan pemahaman pada masyarakat. 
 
Kegiatan pertama yang dihadiri 50 orang itu dilakukan agar masyarakat tahu bahwa TB merupakan penyakit infeksi yang bisa disembuhkan dan pengobatannya gratis.
Dialog dengan apoteker yang diikuti oleh 40 orang apoteker dan pengelola TB dari apotek, puskesmas, dan rumah sakit setempat bersama para dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. -Farmasi UNAIR-

 
Kegiatan kedua yaitu berdialog dengan apoteker yang diikuti oleh 40 orang apoteker dan pengelola TB dari apotek, puskesmas, dan rumah sakit setempat bersama para dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Pembicaranya Dr. apt. Yuni Priyandani, S.Si., Sp.FRS. ”Alhamdulillah kedua kegiatan berjalan dengan baik dan antusiasme para peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pembicara,” terangnya.
Foto bersama panitia Program Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang diketuai Dr. apt. Abdul Rahem, M.Kes. -Farmasi UNAIR-

 
Dijelaskan lebih lanjut oleh Abdul Rahem, tujuan dari program yang dilaksanakan selama dua hari, 29-29 Juli 2023, adalah menyebarkan kemanfaatan ilmu kepada masyarakat. Terutama tentang penyakit TB terkait pencegahan, dan cara pengobatannya. Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat paham bahwa TB merupakan penyakit menular tapi bisa disembuhkan.
 
”Salah satu caranya dengam minum obat secara rutin dan bisa berobat ke puskesmas secara gratis. Serta keyakinan masyarakat yang beranggapan bahwa TB merupakan sesuatu yang mistik bisa hilang dan tidak terjadi lagi”, jelasnya. (*)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: