Tiongkok Batasi Akses Internet Anak dan Remaja

Tiongkok Batasi Akses Internet Anak dan Remaja

DUA ANAK BERPONSEL ketika berwisata di Istana Terlarang, Beijing. Akses internet untuk mereka akan dibatasi.-WANG ZHAO-AFP-

BEIJING, HARIAN DISWAY – Ini masih upaya Tiongkok untuk mengurangi kecanduan internet di kalangan anak-anak dan remaja. Juga untuk membatasi generasi muda dari paparan berita palsu yang mudah menyebar melalui media sosial. Karena itu, kebijakannya tegas: mulai 2 September 2023, anak-anak dan remaja akan dibatasi aksesnya pada internet.

 

Aturan itu dikenakan pada mereka yang berumur di bawah 18 tahun. Mereka tidak bisa mengakses internet pukul 22.00-06.00. Telepon genggam mereka juga akan dilengkapi aplikasi khusus. Agar mereka tidak lagi kecanduan internet.

 

BACA JUGA : Industri Game Tiongkok Terus Meraksasa, ChinaJoy 2023 Makin Padat Pengunjung

BACA JUGA : Tiongkok Luncurkan Regulasi Ketat Teknologi AI

 

Undang-undang itu digagas oleh Cyberspace Administration of China (CAC). Dan aturan tersebut terbilang sebagai yang paling ketat di dunia.

 

Tak heran, pengaturannya begitu rinci. Aplikasi itu juga akan membatasi durasi akses internet para pengguna. Anak di bawah 8 tahun hanya bisa mengakses internet maksimal selama 8 menit. Mereka yang berumur 8-16 tahun mengakses maksimal 1 jam. Sedangkan pengguna berumur 16-18 tahun paling lama dua jam.

 

Memang, aturan itu tidak akan langsung diberlakukan. Badan Administrasi Siber itu masih akan melakukan konsultasi publik. Artinya, para orang tua masih punya waktu untuk menyetujui aturan tersebut atau tidak.

 

CAC meyakini bahwa aturan pembatasan itu bisa meningkatkan penggunaan internet secara positif. Juga menciptakan iklim jaringan yang menguntungkan. Yang terpenting, bisa mencegah dan mengintervensi kecanduan internet bagi anak dan membuat mereka bisa berinternet dengan baik.

 

Pembatasan itu juga diimbangi dengan penguatan perlindungan online untuk anak di bawah umur. Caranya adalah memperbanyak konten yang sesuai umur pengguna.

 


KELUARGA BERSWAFOTO di tengah Lapangan Tiananmen, Beijing. Akses internet yang cepat membuat unggahan di media sosial begitu tinggi.-NOEL CELIS-AFP-

 

Beberapa tahun terakhir ini, Beijing memang ingin menguatkan regulasi di sektor teknologi. Sebab, mereka mengkhawatirkan risiko teknologi itu pada kaum muda.

 

Pada 2021, misalnya, Tiongkok membatasi waktu bermain game untuk anak-anak. Aparat juga menangguhkan perilisan game baru selama sembilan bulan.

 

Efeknya, banyak perusahaan internet dan teknologi, termasuk Tencent, yang sahamnya turun. Perusahaan situs pencarian AI dan Baidu juga drop 3,75 selama trading di Hong Kong. (Evita Fairuza Salsabila)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: