Kecerdasan Buatan Bidang Radiologi Kedokteran Gigi (2): Menuju Indonesia Sejahtera
Penerapan AI dalam bidang radiologi kedokteran gigi membantu mendeteksi dan menentukan diagnosa penyakit gigi dan mulut lebih cepat dan akurat. -Freepik.com-
HARIAN DISWAY - Pesatnya perkembangan AI di Indonesia khususnya dalam bidang ilmu radiologi kedokteran gigi akan menjadi sumbangsih yang sangat besar bagi pencapaian berbagai target SDGs.
Menurut WHO terdapat 17 poin dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan terdapat beberapa poin yang berkaitan pengembangan AI di bidang RKG.
Pertama, SDGs 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan. Penerapan AI dalam bidang radiologi kedokteran gigi dapat membantu dalam mendeteksi dan menentukan diagnosa penyakit gigi dan mulut lebih cepat dan akurat, sehingga mendukung upaya pencegahan, penanganan lebih tepat waktu dan pengobatan dini.
Hal ini akan berdampak pada menurunnya jumlah masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatkan kemudahan, serta kualitas layanan kesehatan gigi bagi masyarakat termasuk di daerah terpencil dan berkembang.
Kedua, SDGs 9 tentang inovasi dan infrastruktur. Penggunaan AI dalam bidang radiologi kedokteran gigi mendorong inovasi dalam teknologi medis dan infrastruktur kesehatan yang lebih sederhana, cepat, mudah, biaya lebih terjangkau, namun lebih akurat dalam menentukan diagnosa penyakit, serta menentukan rencana perawatan.
Selain itu penggunaan AI untuk memproses data medis juga dapat mengoptimalkan waktu dan sumber daya kesehatan, memungkinkan lebih banyak pasien mendapatkan perawatan berkualitas.
Ketiga, SDGs 10 tentang pengurangan ketimpangan dalam layanan kesehatan. Dengan pengembangan AI di bidang radiologi kedokteran gigi, maka diagnosis yang cepat dan tepat akan lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan maupun pedesaan.
BACA JUGA: Kecerdasan Buatan Bidang Radiologi Kedokteran Gigi (1): Teknologi dan Digitalisasi Dunia Medis
Dengan meningkatnya akses tersebut, maka pelayanan kesehatan gigi dapat menjadi lebih merata sehingga membantu mengurangi ketimpangan dalam pelayanan kesehatan.
Keempat, SDGs 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan. Pengembangan AI akan mendorong kolaborasi berbagai pihak, mulai dari klinisi, akademisi, peneliti, pemerintahan, hingga pelaku usaha. Memasuki era digital seperti sekarang ini, kolaborasi adalah kunci utama untuk mempercepat tercapainya tujuan-tujuan SDGs.
Sebagai penutup artikel ini, penulis mengajak kepada para pembaca semuanya, mari kita menjadikan momentum peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2023, sebagai energi besar untuk mendorong pengembangan AI di Indonesia.
Penulis sangat yakin bahwa pengembangan AI di Indonesia akan menjadi instrumen yang mampu mempercepat tercapainya tujuan kemerdekaan yaitu kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera.
(Oleh Reha Renwi Astusti: Guru Besar Bidang Kecerdasan Buatan, Departemen Radiologi Kedokteran Gigi, Koordinator Program Studi Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: