Tepis Mimpi Buruk Musim Lalu

Tepis Mimpi Buruk Musim Lalu

DUA tim London menempati peringkat teratas tim yang diperkuat pemain muda dengan usia rata-rata 24 tahun. Dengan basis seperti itu, Chelsea dan Arsenal menjadi lawan pilih tanding bagi Manchester City ataupun Liverpool. Usia rata-rata pemain dua tim elite--

Namun, mereka belum membeli satu pun pemain dari kategori yang sama dengan trio berusia 25 tahun Robert Sanchez, Christopher Nkunku, dan Axel Disasi. 

Striker Deivid Washington, yang penandatanganannya telah dikonfirmasi pada Rabu, 24 Agustus 2023, dan kiper Djordje Petrovic yang diperkirakan  menyusul, melanjutkan tema tersebut.

Skuad mereka di West Ham Minggu lalu hanya berisi tiga pemain berusia di atas 26 tahun. Yaitu, Thiago Silva, Ben Chilwell, dan Raheem Sterling.

Chelsea memiliki starting XI termuda kedua pada pertandingan kedua musim baru di belakang Arsenal dan secara keseluruhan memiliki rata-rata usia termuda keempat sejauh ini. Dua penampilan mereka sejauh ini telah menyoroti sisi positif dari rencana Chelsea, tetapi juga merupakan hal yang menjadi perhatian.

BACA JUGA:Lionel Messi Selangkah Lagi Menuju Trofi Kedua Bersama Inter Miami

Tentu saja ada tampilan dan nuansa baru bagi Chelsea –yang sangat dibutuhkan setelah musim lalu– yang mendominasi melawan Liverpool dan West Ham.

Tapi, juga kurangnya sikap kejam di kedua tim yang menyebabkan kesalahan yang merugikan dan membuat mereka hanya bisa merebut satu poin.

”Ada banyak hal positif (tentang pendekatan Chelsea),” tegas Pochettino. ”Tetapi, hal lainnya adalah kami perlu memberikan waktu bagi mereka untuk tampil.”

”Hari ini kami punya keseimbangan yang baik karena pemain muda pun punya pengalaman seperti Enzo Fernandez, juara Piala Dunia, tapi tentu saja Premier League berbeda.”

Pochettino menyoroti faktor Liga Premier yang penting dengan Arsenal, penantang gelar melawan rintangan, musim lalu merupakan perbandingan yang wajar.

Para pemain Arsenal untuk pertandingan kedua mereka musim lalu memiliki lebih dari 400 penampilan Liga Premier dibandingkan dengan skuad Pochettino di West Ham minggu lalu.

Baik itu di kompetisi papan atas Inggris atau secara umum Pochettino menerima bahwa ada saatnya dibutuhkan lebih banyak akal.

Ia mengatakan, ”Langkah pertama adalah bermain bagus atau membeli ide filosofi, tetapi langkah kedua adalah hal yang paling sulit, bermain bagus dan bersaing pada saat yang sama.”

”Ini adalah sepak bola yang lain. Set piece atau hal-hal seperti ini memang menunggu waktu. Dalam sepak bola, Anda memerlukan beberapa pemain berpengalaman, tetapi saya pikir kami memiliki keseimbangan yang baik. Ini hanya tentang meningkatkannya dan yang pasti kami akan meningkatkannya dengan cara ini.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: