Cheng Yu Pilihan Kolektor Seni Syakieb Sungkar: Li Jing Geng Shi

Cheng Yu Pilihan Kolektor Seni Syakieb Sungkar: Li Jing Geng Shi

Cheng YU Syakieb Sungkar--

Ah, betapa dinamisnya hidup yang dijalani Syakieb Sungkar. Sesuai motto hidup yang ia pegang: “Saya ingin terus berprestasi, mencari sesuatu yang baru dalam hidup, pencapaian baru, yang berbeda dengan pengalaman dan prestasi lama yang sudah berlalu”. Atau yang dalam pepatah Tiongkok sebut sebagai "厉精更始" (lì jīng gēng shǐ): terus bersemangat untuk membuat hal yang baru. Wow, sebergairah itu.

Makanya, tak pernah Syakieb risau jika bidang karier yang ditekuninya berubah-ubah. Dari semula menekuni dunia telekomunikasi seluler dari segi engineering. Lantas pindah ke planning, perencanaan budget, financial controller, purchasing, development, inventory, sales, marketing, market analyst, distribution, product, regional, investment, management, director, dan commissioner. 

Tak terhitung. Begitu banyak lompatan-lompatan yang dilalui pria yang pernah berkuliah di Institut teknologi Bandung dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara ini. ”Hampir semua aspek dalam perusahaan pernah saya arungi,” tegas suami kurator seni Anna Sungkar itu. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Founder Radjoetasa dan Co-Founder Iwak Arumery Nathan Santoso: Dong Xin Ren Xing

Tak hanya berubah bidang. Tapi Syakieb bisa “hinggap” di berbagai perusahaan. Berganti-ganti. Ia setidaknya pernah di RFC, Indosat, Bangtelindo, Satelindo, Telkomsel, IM2, IM3, Axis, Innovate, MQM, Moratelindo, dan MyRepublic.

Setelah meninggalkan dunia telekomunikasi, Syakieb lalu pindah haluan ke dunia filsafat. Seperti tabiatnya yang selalu tak mau berkelakuan setengah-setengah, sebuah buku filsafat yang dia tulis sendiri lahir. Judulnya menarik: Seni sebagai Pembebasan. “Filsafat yang saya sukai juga mendorong saya mendirikan Jurnal Filsafat yang terbit teratur tiga bulan sekali,” ujarnya.

Jika ingin menerapkan motto seperti Syakieb, ada tip darinya. Beranilah untuk meninggalkan comfort zone. Caranya? “Coba tinggalkan yang sudah Anda kuasai dan mempelajari yang baru. Seperti saya. Misalnya, dulu dunia telekomunikasi dikuasai oleh sistem wire dan satelite, saya tinggalkan untuk mempelajari dan menguasai teknologi selular yang pada tahun ‘90-an masih tergolong baru,” bebernya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengajar Bahasa Manadarin Go Liok Pwee: Xue Wu Zhi Jing

Tak cukup itu. Keberanian Syakieb ditunjukkan dengan punya nyali meninggalkan dunia teknologi seluler demi menekuni dan menguasai ilmu filsafat. Belakangan cap sebagai kolektor yang disematkan padanya juga makin dia kukuhkan dengan menjadi pelukis profesional. Pada 3–17 Juni 2023 lalu, sebuah pameran lukisan tunggal kedua ia gelar di Galeri Cemara 6 - Toety Heraty Museum, Jakarta. Tajuknya: “Dreams”.

Berkat keberaniannya itu, penulis buku Melacak Lukisan Palsu itu membuat orang lain terkesima. Di tangannya tergenggam bintang penghargaan dari Presiden RI, yaitu Satyalencana Pembangunan. Atas jasanya membangun dan mengembangkan jaringan seluler di Indonesia. 

Kurang apalagi? Pria yang selalu tampil menawan itu adalah peraih The Best Market Share Achievement for Indonesia Cellular, 2006; The Best Regional Sales, 2007; dan The Best Fiber Optic Home Acquisition, 2013. What a wonderful world! (Heti Palestina Yunani)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: