PM Vietnam Pham Minh Chinh Bertemu Jokowi untuk Membahas Kerja Sama di Bidang Maritim

HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 4 September 2023. Pertemuan antara keduanya membahas kerja sama di bidang maritim.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pertemuan antara kedua pemimpin negara tersebut adalah untuk mendorong kerja sama maritim dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam agar segera terealisasikan.

“PM Vietnam mengundang Bapak Presiden ke Vietnam. Mereka berdua mendorong realisasi kerja sama maritim dan perikanan yang berkelanjutan,” Ujar Retno Marsudi, dikutip dari siaran pers Kemlu.

BACA JUGA: KTT Ke-43 ASEAN 2023: Patsy, Jokowi, dan Biden

Retno juga menambahkan bahwa sebagai dasar kerja sama dalam bidang perikanan tersebut, Presiden Jokowi mendorong agar kedua negara tersebut dapat segera menandatangani nota kesepemahaman terkait hal itu.

Selain itu, kedatangan PM Vietnam juga untuk membahas kerja sama untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik di sektor swasta. Jokowi dan PM Pham juga saling mendorong kerja sama antara BUMN kedua negara tersebut.

Di istana, Jokowi turut didampingi oleh Menko Polhukam Mahfud MD, Menlu Retno Marsudi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Agung.

Setelah bertemu dengan Jokowi. PM Vietnam juga menemui PM Kepulauan Cook, Mark Brown, yang juga datang di KTT-43 ASEAN sebagai ketua Pasific Islands Forum (PIF).

Pada pertemuan tersebut, PM Mark Brown menyampaikan apresiasi dan selamat kepada Indonesia yang telah mendorong agar ASEAN dapat lebih dekat dengan negara di kawasan Pasifik.

PM Pham dan PM Mark Brown juga menandatangani kerja sama antara Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat Pacific Island Forum.

Sebelumnya, PM Mark Brown juga bertemu dengan Jokowi. Ia menyampaikan penghormatannya terhadap isu kedaulatan dan integritas teritorial negara lain.

Menurut Retno, PM Mark Brown menyampaikan isu kerja sama dengan negara-negara mitra sebagai prioritas utamanya. (Nathan Gunawan)

Sumber: