Motif Pembunuhan Subang

Motif Pembunuhan Subang

YOSEP Hidayah dan istri mudanya, Mimin Mintarsih, ternyata otak pembunuhan ibu dan anak di Subang.-Foto/Dok/Kolase-

Gembira sekaligus sedih. Itulah perasaan Yories Raja Amalullah, 29. Pembunuh ibundanya, Tuti, 55, dan adiknya, Amelia, 23, ditangkap polisi. Namun, si pembunuh adalah ayahnya, Yosep Hidayah, bersama adik sepupunya, M. Ramdanu, 23.

JADI BINGUNG. Bersyukur campur sedih,” ujar kuasa hukum Yories, Leni Anggraeni, kepada wartawan. ”Bersyukur setelah kasus ini terkatung-katung dua tahun lebih, kini terungkap. Sedihnya, si pembunuh adalah papanya klien saya.”

Inilah rumitnya pembunuhan dalam keluarga. Boleh dibilang, Yories kehilangan seluruh keluarganya. Sebab, pernikahan Yosep dengan Tuti menghasilkan dua anak, Yories dan Amelia. Mama dan adik tewas karena dibunuh papa.

Sejatinya Yories sudah mencurigai Yosep sebagai pembunuh Tuti dan Amel. ”Klien saya sudah curiga sejak beberapa jam kabar ibu dan adiknya meninggal pada Rabu, 18 Agustus 2021. Kecurigaan klien saya terus menjadi-jadi seiring berjalan waktu,” ungkap Leni.

Kecurigaan pertama, Yosep mengabari tragedi itu pada Rabu pagi, 18 Agustus 2021, bukan kepada Yories. Melainkan, kepada Yanti, istri Yories, via telepon. Sementara itu, Tuti dan Amel tewas sekitar 02.00 sampai 04.00 WIB hari itu. Atau, kabar dari Yosep tersebut cuma beberapa jam setelah Tuti dan Amel dibunuh.

Pun, kabar yang disampaikan Yosep ke Yanti: Tuti dan Amel diduga diculik. Lantas, Yosep melapor ke Polsek Jalanvagak, Subang, Jabar, bahwa istri dan anaknya, Tuti dan Amel, diculik. Kemudian, tim polisi segera menuju TKP di rumah korban di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang.

Setelah tim polisi memeriksa TKP, polisi menemukan jenazah Tuti dan Amel di bagasi mobil Toyota Alphard milik Tuti di garasi rumah tersebut. Dua jenazah itu ditemukan dengan kondisi banyak luka bacok senjata tajam di kepala dan badan.

Motif pembunuhan masih diselidiki polisi. Bahwa tersangka Yosep menikahi dua wanita, Tuti dan Mimin Mintarsih, itu sudah lama. Tuti mengetahui itu meski tak merestuinya. Jadi, kemungkinan motifnya cemburu, bisa jadi. Tapi, banyak pihak menduga, motifnya uang. Rebutan uang yayasan milik Yosep, Yayasan Bina Prestasi Nasional, yang membawahkan beberapa sekolah di Subang.

Pengacara tersangka Ramdanu, Achmad Taufan, kepada wartawan mengatakan, ”Kalau polisi mau tahu motif, bongkar dulu Yayasan Bina Prestasi. Di situlah kuncinya.”

Yayasan Bina Prestasi didirikan Yosep dan Mimin (istri kedua) pada 2009. Saat itu Yosep menjabat ketua, Mimin bendahara. Lantas, Tuti (istri pertama Yosep) marah karena tak dilibatkan di yayasan.

Pada 2011 posisi bendahara Mimin digantikan Tuti. Mimin tak dilibatkan di yayasan lagi. Namun, beberapa kerabat Mimin sudah telanjur pegang beberapa posisi di sana.

Taufan: ”Posisi berubah jadi begini: Yosep dewan pembina yayasan. Yories (anak sulung Yosep dan Tuti) ketua yayasan. Tuti bendahara, sedangkan Amel (korban tewas) sekretaris.”

Selama menjabat, Tuti dan Amel digaji masing-masing Rp 10 juta per bulan. Yories juga Rp 10 juta per bulan. Sementara itu, Yosep mendapat uang dari yang diberikan bendahara Tuti. Besaran uang tidak menentu.

Nah, selama tidak dilibatkan di yayasan, Mimin tetap rutin minta uang dari yayasan. Sebab, Mimin pendiri yayasan. Juga, Mimin adalah istri sah Yosep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: