Mahasiswa Semester Akhir Rawan Alami Burnout, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

1. Mengatur Jadawal Harian

Mengatur jadwal harian penting untuk mengatasi burnout. Penting untuk mengatur kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat agar kegiatan harian tidak tumpang tindih. 

2. Berolahraga

Berolahraga dapat menjadi sarana refreshing dari padatnya kegiatan yang melelahkan. Dengan berolahraga tubuh akan terasa lebih bugar dan siap menjalani aktifitas fisik yang berat. Olahraga juga dapat membantu otak untuk bisa lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu.

3. Melakukan Hobi yang Disukai

Melakukan hobi yang disukai juga dapat menjadi sarana rekreasi bagi otak setelah lelah bekerja. Seringkali kita terlalu fokus mengerjakan tuntutan di kampus ataupun di tempat kerja sehingga lupa untuk memanjakan diri dengan melakukan hal yang kita sukai. Oleh karena itu, cobalah melakukan hobi yang kita sukai disela-sela waktu istirahat untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja.

4. Mengatur Pola Makan

Pola makan yang salah juga dapat berakibat pada kondisi fisik. Pola makan yang tidak sehat akan membuat tubuh menjadi kurang bugar sehingga menurunkan minat untuk melakukan aktifitas. Akibatnya produktifitas pun dapat berkurang. 

5. Meminta Bantuan Psikolog

Jika kondisi burnout yang dialami terasa semakin parah maka menacari bantuan ke tenaga ahli spserti psikolog atau psikiater sangat disarankan. Burnout merupakan gangguan pada kesehatan mental sehingga tidak boleh dipandang remeh. Burnout yang semakin parah dapat menjadi deresi yang tidak menuntut kemungkinan berkahir pada tindakan menyakiti diri sendiri.

BACA JUGA:Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa Marak, Ini yang Bisa Kita Lakukan

Itulah tadi cirri-ciri dan cara mengatasi burnout yang bisa kamu terapkan. Bagi mahasiswa tingkat akhir potensi burnout bisa meningkat, sehingga perlu waspada dan bijak dalam mengatur jadwal aktivitas harian.(Alfi Damayanti)

 

Sumber: