Bonek Manchester

Bonek Manchester

PENULIS berada di Etihad Stadium untuk menyaksikan laga Manchester City vs Liverpool.-Arif Afandi untuk Harian Disway-

Ide menyediakan shuttle bus saat pelaksanaan Piala Dunia U-17 di Gelora Bung Tomo kapan hari sangat bagus. Sayang, sosialisasinya kurang dan penataan jalur kepulangannya masih tidak teratur. Banyak penonton saling berebut bus yang masing-masing tujuan ”lupa” tidak diatur pula. 

Menonton di Etihad Stadium terasa nyaman dan aman. Meski hanya sendirian, saya tak merasa sebagai orang asing di antara para suporter The Citizens. Apalagi, tidak ada perbedaan mencolok antara pendukung The Reds dan The Sky Blue di dalam stadion. Suhu udara yang mendekati 1 derajat Celsius menjadikan semua penonton lebih dominan dengan kostum jaket warna hitam.

Yang membedakan suporter The Reds dan The Citizens hanya berisiknya. Sebagai penonton asing, saya menikmati semuanya. Meski merasa merinding juga mendengar anthem keduanya bergema di stadion dengan kapasitas 53.400 itu. Kebetulan, boks tempat saya menonton di samping kelompok Liverpudlian.

Untuk Liga Inggris, saya bukan loyalis salah satu klub. Saya penggemar Man City, Liverpool, dan Arsenal. Belakangan mulai tertarik dengan Tottenham Hotspur dan Newcastle United. Tidak seperti Pak Mahfud MD –cawapres Ganjar Pranowo– yang mati urip mendukung Manchester United. Malah saya tidak pernah suka dengan klub sekota dengan Man City itu. 

Karena itu, saya sungguh menikmati permainan kedua klub di Etihad kemarin. Baik saat Halland dan kawannya melakukan serangan maupun saat Mo Salah merangsek ke depan gawang Man City yang dijaga Ederson Moraes. Selama 90 menit, pertandingan tak terasa meski suhu udara sangat dingin untuk ukuran suporter Persebaya.

Tapi, menonton laga tanpa memihak salah satu klub bisa bikin blunder. Itulah yang saya alami. Ketika Trent Alexander-Arnold mampu menjebol gawang Moraes atas assist Salah, saya pun tanpa sadar berdiri dan berjingkrak sambil teriak girang.

Saya baru sadar saat menengok ke samping dan belakang. Semua mata memandang saya sambil terheran. Yah, saya ikut larut merayakan gol Liverpool di tengah suporter The Citizens. Untuk menutup malu, saya pun keluar boks, menuju toilet. Tidak kembali ke tempat duduk sampai laga usai.

Ah, dasar Bonek sedang kesasar di kandang Manchester! (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: