Keretakan Serius Hubungan Israel dan PBB Selama Perang Hamas-Israel
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara tentang sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di depan markas besar PBB di New York, Selasa, 24 Oktober 2023. -AP-Mint
"UNRWA dan entitas lain di PBB telah meminta wartawan untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang apa yang kami anggap sebagai tuduhan yang sangat serius. Meskipun ada tuntutan berulang kali, wartawan belum menanggapi," kata UNRWA dalam situs web resminya.
Pemindahan Pasokan Medis WHO dari Gaza Selatan
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa PBB menerima pemberitahuan dari militer Israel untuk memindahkan pasokan medisnya dari Gaza Selatan dalam waktu 24 jam.
“Kami mengimbau #Israel untuk menarik perintah, dan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan,” tulis Dr. Tedros yang diupdate pada Selasa, 5 Desember 2023.
Pernyataan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus terkait pemindahan pasokan medis WHO di Gaza. Dia mengimbau Israel menarik perintah tersebut. -@DrTedros-X (Twitter)
COGAT, badan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina di Gaza dan bagian dari Tepi Barat, menyangkal pemberitahuan tersebut.
“Faktanya adalah kami tidak meminta Anda untuk mengevakuasi gudang dan kami juga telah menjelaskannya (dan secara tertulis) kepada perwakilan #PBB terkait. Dari seorang pejabat #PBB, kami berharap, setidaknya, lebih akurat,” tulis dari X.
Sekjen PBB Mengkritik Israel
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres banyak mengkritik Israel selama perang Hamas-Israel berlangsung.
Guterres pernah mengkritik Israel pada Selasa, 24 Oktober 2023 karena mereka memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari Gaza Utara ke Gaza Selatan.
Hal itu membuat Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan pada Rabu, 25 Oktober 2023 bahwa Israel akan menolak visa untuk pejabat PBB.
Selain itu, Guterres juga mengatakan bahwa serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 tidak terjadi secara tiba-tiba. Itu disebabkan karena warga Palestina telah mengalami 56 tahun pendudukan yang mencekik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber