Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Jadi Relawan di Kampung Lali Gadget
Anak-anak bermain tarik tambang di lumpur di Kampung Lali Gadget, Wonoayu, Sidoarjo. -Muchammad Ma'ruf Zaky-Harian Disway-
SIDOARJO, HARIAN DISWAY – Para mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, sungguh beruntung. Mereka berkesempatan menjadi volunteer di Kampung Lali Gadget (KLG).
KLG merupakan tempat bermain bagi anak-anak. Semua permainannya adalah permainan tradisional. Selama 2 hari, 9-10 Desember 2023, 26 mahasiswa itu tinggal di KLG yang berada di Dusun Bender, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.
"Hari ini selain bermain di pendapa, anak-anak akan diajak ke sawah untuk menangkap ikan lele," ujar Achmad Irfandi, pendiri Kampung Lali Gadget.
Mahasiswa PMM Untag menjadi relawan di Kampung Lali Gadget.-Muchammad Ma'ruf Zaky-Harian Disway-
Para mahasiswa terlihat membaur dengan anak-anak. Mereka ikut bermain cublak-cublak suweng, Hompimpa, hingga napeni beras. Yang paling seru adalah ketika anak-anak diajak tarik tambang di sawah lalu diakhiri dengan berburu ikan lele. Mereka bergembira ria meski baju pernuh lumpur.
Peserta PMM tahun ini berasal dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka antara lain dari Universitas Katolik Musi Charitas, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al- Washliyah, Universitas Tadulako, Universitas Sumatera Utara, Universitas Internasional Batam, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Malikussaleh, Universitas Samudra, dan Universitas Negeri Manado.
Anak-anak bermain lumpur di Kampung Lali Gadget.-Muchammad Ma'ruf Zaky-Harian Disway-
Kemudian ada juga dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Universitas Malikussaleh, Universitas Musamus Merauke, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Tadulako, Universitas Pattimura, Universitas HKBP Nommensen, Universitas Sumatera Utara, Universitas Malikussaleh, Universitas Nusa Cendana, Universitas Sariputra Indonesia Tomohon, Universitas Lampung, Universitas Tridinanti, Universitas Syiah Kuala. Selama satu semester mereka beraktivitas di lingkungan Untag.
“Mahasiswa ketika pulang ke daerahnya diharapkan menjadi penggerak di tempat masing-masing. Di KLG mereka akan belajar mengelola permainan tradisional bagi anak-anak. Semoga bisa diterapkan di daerah mereka," ujar Ali Achmad Sholeh, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 yang menjadi mentor PMM.
Anak-anak berlatih napeni beras di Kampung Lali Gadget.-Muchammad Ma'ruf Zaky-Harian Disway-
KLG didirikan oleh Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, pada 1 April 2018. Irfandi memulai program ini karena khawatir akan bahaya kecanduan gadget di kalangan anak-anak. Meski tidak ada kasus serupa di desanya, Irfandi melakukan kegiatan ini untuk memastikan kecanduan gawai dapat dicegah di lingkungan tempat tinggalnya.
.“Saya sangat antusias dan bangga memiliki kesempatan yang sangat berharga karena menjadi salah satu mahasiswa yang melestarikan budaya Nusantara”. Ucap Surya K. Kale Mira mahasiswa PMM asal Universitas Nusa Cenda Kupang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: