Suara Anies-Muhaimin Menguat di Kalangan Nahdliyin

Suara Anies-Muhaimin Menguat di Kalangan Nahdliyin

Anies Baswedan mengikuti Halaqah dan Dialog Kebangsaan di Ponpes Bahrul Huda Tuban, Jumat, 29 Desember 2023.-Timnas AMIN-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN, mengakhiri tahun 2023 dengan dukungan yang semakin kokoh dari warga Nahdliyin. Dukungan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat Nahdliyin, mulai dari jamaah, santri, hingga kyai.

"Pak Anies mendapatkan dukungan dari para kyai se-Ponorogo di Pesantren Al-Iman, Ponorogo, sebelum kembali ke Yogyakarta pada 30 Desember 2023. Sebelumnya, dukungan juga datang dari Brebes, Rembang, Tuban, Bojonegoro, dan hampir semua basis Nahdliyin di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah semakin solid mendukung AMIN," ujar Muhammad Husnil, Juru Bicara AMIN.

Menurut Husnil, dukungan yang semakin kuat ini tercermin dari peringkat AMIN yang naik ke posisi kedua dalam berbagai lembaga survei terkait elektabilitas pasangan ini.

Dengan keyakinan bahwa AMIN akan melaju ke putaran kedua dan menjadi pemenang, warga Nahdliyin semakin aktif mendukung.

Husnil menjelaskan tiga faktor yang memperkuat dukungan dari Nahdliyin. Pertama, kesadaran warga Nahdliyin bahwa dari semua capres-cawapres yang ada, hanya AMIN yang benar-benar santri.

Anies dan Muhaimin memperlakukan kyai dengan penuh takzim, mencerminkan kedekatan mereka dengan tradisi santri.

"Pak Anies dan Gus Imin memperlakukan kyai-kyai secara takzim. Coba dicek saja, bagaimana Pak Anies salim ke kyai-kyai sepuh dan takzimnya beliau memperlakukan mereka. Dicium bolak-balik. Gus Imin juga begitu, ya memang santri tulen," tambahnya.

BACA JUGA:Pesan Haru Teman SMA Anies Baswedan di Reuni SMAN 2 Yogyakarta: Tetap Jadi Anies yang Dulu Kami Kenal!

BACA JUGA:Anies Baswedan Pede Hadapi Debat Ketiga, Ini Persiapannya

Selain itu, Husnil menyampaikan bahwa Anies dan Muhaimin berhasil membuktikan kesantrian mereka dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam membimbing jamaah, memimpin tahlil, dan membaca sholawat. Bahkan, keduanya mendapatkan ijazah doa dari kyai-kyai sepuh, sebuah tanda kepercayaan yang tinggi.

"Yang paling mengharukan adalah para kyai itu kemudian membentuk santri khusus untuk melakukan tirakat-tirakat untuk AMIN. Kalau yang lain, mungkin akan bergerak kalau ada logistik. Yang ini berbeda, justru para kyai itu yang mengeluarkan logistik sendiri untuk keperluan AMIN. Jumlahnya sudah ratusan kyai dan mungkin lebih dari ratusan ribuan santri yang melakukan ini. Mereka rutinan," ungkap Husnil.


Dalam kunjungannya di Ponpes Darul Muttaqin Jatiprahu Trenggalek, Anies Baswedan mengulangi komitmennya untuk menghadirkan keadilan di Indonesia. Ia berkomitmen menghadirkan keadilan di dunia pendidikan swasta, negeri hingga madrasah. -AMIN-

Kedua, Husnil menyoroti kontribusi nyata Anies dan Gus Imin terhadap kepentingan umat dan santri. Anies memberikan beasiswa untuk santri dan siswa madrasah di Jakarta, memberikan perhatian untuk kesejahteraan pengurus masjid, guru madrasah, dan menjadikan ulama sebagai penasihatnya.

"Sedangkan Gus Imin memperjuangkan peringatan Hari Santri dan UU Pesantren di parlemen melalui PKB," kata Husnil. Menurutnya, AMIN membawa bukti nyata dari rekam jejak mereka, tidak hanya janji-janji kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: