Program ‘Desak Anies’ Patahkan Acara Diskusi Ribet dan Membosankan untuk Anak Muda

Program ‘Desak Anies’ Patahkan Acara Diskusi Ribet dan Membosankan untuk Anak Muda

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan ketika menghadiri acara Desak Anies yang digelar di Half Patiunus pada Kamis, 18 Januari 2024. -AMIN-

HARIAN DISWAY - Program ‘Desak Anies’ sempat diragukan, namun baru-baru ini menjadi viral dan ternyata berhasil menciptakan tren baru di kalangan anak muda. Konsep diskusi terbuka dengan calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, dinilai berhasil membangun ruang dialog yang menarik minat generasi muda.

Usamah Abdul Aziz, Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), menjelaskan bahwa awalnya ada keraguan bahwa anak-anak muda tidak akan tertarik dengan forum diskusi yang dianggap ribet dan rumit.

Namun, tim Ubah Bareng berhasil membantah pandangan tersebut dengan konsistensi mereka dalam menyelenggarakan acara 'Desak Anies' sebanyak-banyaknya.

"Kami merasa selama ini acara seperti forum diskusi dengan anak-anak muda kurang. Mas Anies sangat terbuka dengan ini dan beliau mengaku siap berhadapan langsung, bertatap muka dengan anak-anak muda dan sekarang berkembang ke berbagai isu," ungkap Usamah Abdul Aziz atau yang akrab disapa Sammy, Jumat, 19 Januari 2024.

Dia menambahkan bahwa acara 'Desak Anies' disesuaikan dengan konteks daerah yang dikunjungi, seperti edisi nelayan di Banyuwangi, edisi pedagang pasar di Riau, hingga edisi petani di Gorontalo.

Strategi iru membuktikan bahwa forum diskusi seperti ini dapat menghadirkan isu-isu yang relevan dengan setiap komunitas.

Selain itu, Sammy menegaskan bahwa fenomena 'Desak Anies' sendiri berhasil mengalahkan pamor Gemoy (joget-joget) dengan memberikan platform diskusi yang membangun.

"Ini membuktikan bahwa terkait Desak Anies membosankan dan membingungkan, justru ini yang dibutuhkan oleh anak-anak muda. Ini viral sekali," tegas Sammy.

"Kemarin saja kita belum membuka 24 jam buka untuk pendaftaran penonton Desak Anies tapi yang mendaftar sudah lebih dari 3.000 orang sehingga kami terpaksa menutup pendaftaran karena kapasitas tempatnya terbatas," pungkasnya. (Jessica Laurent)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: