Harlah Muslimat NU Dirayakan Tidak Tepat Waktu? Ini Penjelasan Khofifah

Harlah Muslimat NU Dirayakan Tidak Tepat Waktu? Ini Penjelasan Khofifah

Ketum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa -Humas Pemprov Jatim -

HARIAN DISWAY - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan alasan dimajukannya perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU.

Sebelumnya, banyak pihak yang mempertanyakan pemilihan waktu perayaan harlah tersebut. Sebagian bahkan mengaitkan dengan momentum Pilpres 2024.

Muslimat NU resmi berdiri pada 29 Maret 1946.

Perempuan yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur itu menyebut, bahwa selama ini Harlah Muslimat NU mengacu pada kalender hijriah, yakni 26 Rabiul Akhir.

BACA JUGA:Khofifah Tegaskan Ke NU-an Dirinya Di Harlah Muslimat ke-78: NU Saya Asli Apa Tidak, Bu?

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan jika harlah disesuaikan dengan kalender masehi. Maka, harlah seharusnya diadakan pada November 2023. Artinya sudah lewat dua bulan yang lalu.

Namun, jika mengacu pada tanggalan masehi, maka harlah Muslimat NU seharusnya baru akan diadakan dua bulan lagi. "Kita mengambil tengah-tengahnya supaya nyambung dengan harlah NU. NU lahir kalau hijriah 16 Rajab, kalau masehi 31 Januari," terang Khofifah dalam pidatonya.

BACA JUGA:Jokowi Hadiri Harlah Muslimat NU di GBK: Beri Pesan Soal Pilpres 2024

BACA JUGA:Khofifah Tegaskan Ke NU-an Dirinya Di Harlah Muslimat ke-78: NU Saya Asli Apa Tidak, Bu?

Mantan menteri sosial itu menyebut bahwa beberapa daerah sudah rampung menggelar harlah ke-78 NU. Namun, puncaknya memang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. "Saya sendiri sudah melakukan harlah muslimat di Lampung, di Maluku Utara, dan Sulawesi Selatan," ujarnyi.

Anda sudah tahu, badan otonom Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) sedang merayakan hari lahirnya yang ke-78 tahun. Perayaan berlangsung di Stadion GBK Jakarta pada Sabtu, 20 Januari 2024. Khofifah mengklaim kurang lebih 150 ribu muslimat NU memadati area GBK.

Khofifah berterima kasih atas antusias ibu-ibu fatayat yang datang jauh-jauh dari seluruh wilayah Indonesia. Menurutnyi, perempuan atau sosok Ibu memiliki peran besar. Termasuk menjadi pilar penting dalam membangun keluarga yang berkualitas. Juga menjadi sosok penentu atas pertumbuhan perkembangan anak-anak. Baik fisik, mental, maupun spiritual. 

"Inilah yang menjadi spirit dalam Harlah Muslimat NU ke-78 kali ini. Membangun ketahanan keluarga, untuk Menguatkan Ketahanan Nasional," ungkapnya. 

BACA JUGA:Khofifah: Mohon Maaf, Harlah ke-101 NU dan ke-78 Muslimat NU Bikin Macet Sekitar GBK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: