Unggul di Quick Count, Ini Janji yang Disebutkan Prabowo-Gibran Saat Kampanye

Unggul di Quick Count, Ini Janji yang Disebutkan Prabowo-Gibran Saat Kampanye

Prabowo-Gibran menang telak di Jawa Timur.-Tangkapan layar debat capres-cawapres di YouTube KPU RI-

Tekanan Prabowo-Gibran bahwa adanya kemiskinan ekstrem menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi belum merata dan belum mencapai tingkat optimal. Oleh karena itu, mereka menekankan pentingnya perlindungan sosial bagi warga yang berada dalam kondisi tersebut.

Mereka menyebutkan sejumlah program yang akan ditambahkan dan di antaranya, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), KIS Lansia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, MEKAR, dan Program Keluarga Harapan. Selain itu, mereka juga berencana menambahkan program baru seperti Kartu Anak Sehat.

BACA JUGA:Prabowo Ungguli Pilpres, PM Singapura Bahas Hubungan Bilateral

Selain itu, program-program seperti Kredit Usaha Tani, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Produksi Pangan Rakyat, Nelayan, Pesisir, Industri Hilir UKM, Kredit untuk Usaha Start Up, dan kredit untuk para milenial akan diberi dorongan, perluasan, dan peningkatan jumlah.

“Dengan langkah-langkah ini, kami bertujuan untuk menjadi garda terdepan dalam mendorong kewirausahaan dan sekaligus mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia,” ujar Prabowo-Gibran.

Oleh karena itu, menurut mereka, negara harus melanjutkan dan memperluas program ini, menuju perlindungan sosial sepanjang hayat dengan target penurunan angka kemiskinan di bawah 6 persen serta mencapai status pembangunan manusia yang sangat tinggi (IPM di atas 80).

3. Mendirikan Badan Penerimaan Negara

Prabowo-Gibran telah menyusun rencana penting dalam agenda mereka yang termasuk dalam poin ke-8 dari "8 Program Unggulan Cepat". Poin tersebut merujuk pada “Pembentukan Badan Penerimaan Negara dengan target meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga mencapai 23 persen.”

Mereka menekankan bahwa sebagian besar pembangunan ekonomi harus didukung oleh anggaran pemerintah. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa peningkatan penerimaan negara, baik dari pajak maupun sumber pendapatan lainnya (PNBP), perlu menjadi fokus utama.

“Untuk mencapai hal ini, negara harus mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri,” kata Prabowo-Gibran.

Selain itu, Prabowo dan Gibran juga memiliki rencana lain yang menarik; yaitu memberikan makan siang dan susu gratis kepada 82,9 juta orang miskin, yang terdiri dari tiga kelompok. Pertama, 74,2 juta anak sekolah. Kedua, 4,3 juta santri. Ketiga, 4,4 juta ibu hamil.

Strategi kami adalah untuk segera memberikan makan siang kepada seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang masih berada dalam kandungan ibu mereka. Oleh karena itu, kami akan mendukung ibu-ibu hamil, ujar mereka dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia pada Rabu, 8 November 2023.

BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko: Kemenangan Sekali Putaran Hadiah Pemilih Muda kepada Prabowo-Gibran

Prabowo menjelaskan bahwa program makan siang gratis dan bantuan gizi merupakan langkah jangka panjang untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Mereka berharap bahwa program ini akan membantu mengurangi angka stunting dan meringankan beban bagi masyarakat miskin.

"Dengan memberikan makanan seperti ini, kami berharap bahwa generasi mendatang akan lebih mampu untuk membangun masa depan Indonesia yang sejahtera," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: