Mengingat Kembali Kuliner Legenda Lentho; dari Camilan hingga Pelengkap Lontong Balap

HARIAN DISWAY - Lontong balap daerah Suroboyo/Wonokromo nek pusat e/Lontong tahu ne kecap cambahe/Lentho lombok'e kondho dewe/Seko mlarat tekan sugih kabeh seneng. Begitulah sepenggal lirik tentang Lontong balap yang menjadi ikon makanan dari Kota Surabaya.

Di dalam lontong balap itulah ada lentho yang merupakan snack khas Nusantara yang mulai terlupakan. Biasanya masyarakat mengonsumsi lentho sebagai camilan. Bahkan tak jarang mengkonsumsinya sebagai makanan pendamping atau lauk.

BACA JUGA: Makan Bersama saat Imlek, Inilah 5 Makanan yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Ada Pangsit!

Sebagian masyarakat di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, lentho kerap dijadikan campuran dari menu masakan tertentu lainnya. Seperti halnya lentho di dalam lontong balap yang merupakan masakan khas di Surabaya.

Lentho di dalam makanan itu menjadi pelengkap yang memberi cita rasa gurih dan renyah.

Dalam sejarahnya, adanya lentho diciptakan sebagai makanan untuk bertahan hidup di kala krisis pangan karena lentho memiliki bahan dasar yang mudah ditemukan di wilayah Pulau Jawa.

Karena pengaruh dari globalisasi pada segi budaya membuat masyarakat lebih menyukai makanan instan daripada makanan olahan seperti lentho yang membutuhkan waktu dalam proses pembuatannya.

Lentho pun kini semakin susah untuk ditemukan. Cukup disayangkan apabila lentho mulai dilupakan dan jarang disukai. Nah, untuk Anda yang ingin mencoba lentho berikut rekomendasi yang dapat Anda datangi:

BACA JUGA: 10 Jenis Makanan yang Dilarang di Beberapa Negara, Alasannya Ada yang Sepele

1. Lontong Balap Pak Sukri (Ruko Villa Bukit Mas Dukuh Pakis, Surabaya)

2. Lontong Balap Ice The Gun Bu Sri (Jalan Mulyosari 200, Surabaya)

3. Gorengan DKH KPG (Jalan Raya Dukuh Kupang 106, Surabaya)

4. Lontong Balap Pakde Bejo (Jalan Ngagel Jaya Utara No. 53, Surabaya)

5. Lontong Balap Pak Tjip (Gubeng Kertajaya 15 No.17, Surabaya)

Sumber: