Pesan Ekologis buat Capres-Cawapres: Stop Ecological Suicide

Pesan Ekologis buat Capres-Cawapres: Stop Ecological Suicide

ILUSTRASI pesan ekologis buat capres-cawapres: stop ecological suicide-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Seltsam, im Nebel zu wandern!

Einsam ist jeder Busch und Stein,

Kein Baum sieht den andern,

Jeder ist allen.

(Hermann Hesse, 1905)

HITUNG suara masih terus berlangsung. Indikasi pemenangnya makin kentara. Capres-cawapres yang akan terpilih makin benderang meski dengan catatan di sana sini. 

Biarlah itu diurus para penyelenggara pemilu. Tugas saya secara akademik untuk urusan ekologis adalah tetap fokus bahwa lingkungan Nusantara tidak sedang nyaman-aman saja. 

Persoalan perubahan iklim dan krisis lingkungan terjadi di mana-mana. Temuan awal kandidat doktor pengembangan sumber daya manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Agung Kurnia Putra yang sedang menuntaskan penelitiannnya dalam tema Team Performance Polda Kalimantan Selatan sangatlah menggugah. 

BACA JUGA: Renungan Harlah Ke-101 NU: Meneguhkan Gerakan Ekologis NU

Diungkapkan suatu data  bahwa kasus pembalakan liar dan pertambangan ilegal terbanyak di Pulau Kalimantan berada di Kalimantan Selatan, yang diikuti Kalimantan Timur. 

Hal itu menunjukkan perlunya perhatian dari beragai pihak, khususnya kepolisian dan lembaga penegakkan hukum lainnya, dalam menangani kasus-kasus tersebut. 

Tercatat pula bahwa kepolisian, khususnya Polda Kalimantan Selatan, melakukan berbagai upaya dalam mengembalikan citra kepolisian dalam konteks ini dengan adanya respons dan transparansi dalam pengungkapan kasus tindak pidana yang terjadi di wilayah hukum Polda Kalimantan Selatan, khusunya kasus pembalakan liar dan pertambangan ilegal, yang masih banyak terjadi.  

BACA JUGA: Perspektif Baru TNI dalam Menghadapi Ancaman Perang Ekologis

Ditambahkan bahwa sejak 2021 terjadi peningkatan dan penurunan kasus pembalakan liar dan pertambangan ilegal, pada 2021 kasus pembalakan liar meningkat dari 30 kasus menjadi 39 kasus di tahun 2022 dan pada tahun 2023 turun menjadi 25 kasus, sedangkan kasus pertambangan ilegal tahun 2021 sebanyak 38 kasus menjadi 43 kasus di tahun 2022 dan terus meningkat tahun 2023 sebanyak 55 kasus.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: