Gerry Utama, Ilmuwan Termuda Indonesia ke Antartika: Hasil Penelitian untuk Rusia

Gerry Utama, Ilmuwan Termuda Indonesia ke Antartika: Hasil Penelitian untuk Rusia

Gerry Utama di kamar Kapal Akademik Tryoshikov menuju Antartika-Dokumen Gerry for Harian Disway-

Ia akan singgah kali pertama di Stasiun Mirny. Menggali informasi dan data yang terjadi di masa lampau. Kemudian diinterpretasi untuk penyusunan secara periodik. “Suplemennya banyak nanti. Rekonstruksi arsip zona Antartika juga. Semoga bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu,” jelasnya.

Menurut Gerry, Rusia memang punya tradisi penelitian kuat di Antartika. Negeri Beruang Merah itu sudah punya tujuh stasiun riset di sana. Yakni Stasiun Bellinghausen, Vostok, Mirny, Novolazarevskaya, Progress, Russkaya, dan Molodezhnaya.

Seharusnya, imbuhnya, Indonesia bisa mendirikan stasiun riset di Antartika. Terlibat kesepakatan Antartika sebagaimana banyak negara lain. Sebab, menurut Gerry, Indonesia punya kepentingan geopolitik dan keilmuan yang sama.

“Karena begitu Antartika mencair, pulau-pulau kita kan ikut tenggelam. Jadi harusnya bisa mengembangkan ilmu di sana juga,” tandasnya. Apalagi, negara-negara tetangga seperti India sudah punya dua stasiun riset di Antartika. Indonesia sebaiknya harus bergegas.

Gerry berharap dengan keberangkatannya kali ini bisa menjadi pemantik. Sudah waktunya Indonesia berdikari di bidang keilmuan. Jika tidak, pasti Indonesia bakal tertinggal jauh.

Peneliti-peneliti seperti Gerry akan mengembalikan seluruh hasil riset kepada Pemerintah Rusia. Setidaknya melalui kampusnya saat ini. “Jadi, ini program ekspedisi bukan buat saya, saya bekerja di Rusia, nanti hasil riset tetap kembali ke Pemerintah Rusia,” ucapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: