All England 2024: Fajar/Rian ke Semifinal Setelah Hajar Juara Olimpiade, Kini Hadapi Juara Dunia 2021
ALL ENGLAND 2024: Fajar/Rian ke semifinal setelah hajar juara Olimpiade 2020, 16 Maret 2024.-Deri Destan-PP PBSI
BACA JUGA:Anthony Sinisuka Ginting Siap Hadapi Viktor Axelsen di Perempat Final All England 2024
"Di poin-poin setting di game kedua, kami coba lebih percaya diri saja, walau lawan sempat unggul," jelas Fajar. "Kami tidak mau mudah menyerah. Kami punya keyakinan bahwa sebelum selesai, kami mau terus berusaha," tegasnya.
Di semifinal nanti, Fajar/Rian harus menghadapi "stok lama" dengan kekuatan baru. Yakni ganda putra Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Pasangan itu saat ini menempati 1 peringkat di atas Fajar/Rian.
Secara head-to-head, kedua pasangan berbagi hasil imbang 3-3. Pertemuan terakhi terjadi di BWF World Tour Finals 2022. Fajar/Rian menang 21-18, 21-15. Meskipun, tentunya, saat ini Hoki/Kobayashi tak boleh diremehkan. Mereka sedang dalam tren positif.
BACA JUGA:All England 2024: The Daddies Takluk dari Duo Bisik-Bisik, Ogah Bicara Pensiun
Hoki/Kobayashi, yang merupakan juara dunia 2021, selalu mencapai semifinal dalam 4 turnamen sepanjang 2024. Yakni di Malaysia Open, India Open, dan French Open. Yang terbaru di All England. Mereka lebih konsisten daripada Fajar/Rian.
Ketika ditanya apakah mereka berambisi mempertahankan gelar, Fajar memberi jawaban yang mengambang. "All England ini turnamen legendaris. Apalagi levelnya Supr 1000. Maka kami semakin terpacu dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik."
Sayang sekali, keberhasilan Fajar/Rian ke semifinal tidak diikuti juniornya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Juara All England 2022 itu kalah oleh unggulan kelima asal Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor telak, 14-21, 11-21.
ALL ENGLAND 2024: Fajar/Rian ke semifinal setelah hajar juara Olimpiade 2020, 16 Maret 2024. Foto: Fikri/Bagas gagal menaklukkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.-Deri Destan-PP PBSI
BACA JUGA:Posisi di Race to Paris Belum Aman, Ini Misi Fajar/Rian Ardianto di Tur Eropa
BACA JUGA:Indonesia Masters 2024: Duh, Fajar/Rian dan The Babies Harus Saling Jegal di Semifinal
"Kami kalah, terutama bola depannya. Aaron sangat bagus hari ini," ungkap Fikri. "Selain itu, kami juga tidak sabar karena mereka sulit ditembus dan rapi jadi malah banyak mati sendiri," jelasnya.
Dibandingkan dengan Chirag Shetty yang dihadapi di 16 Besar, lanjut Fikri, Aaron Chia mempunyai sentuhan bola depan yang lebih variatif. Servisnya saja sudah sangat agresif.
Bagas menambahkan, Chia/Soh mendapatkan dua kali lucky ball di game kedua. Yakni ketika shuttlecock membentur net, tapi bergulir ke daerah Bagas/Fikri tanpa bisa diselamatkan. Hal itu ternyata berpengaruh terhadap mental mereka.
"Pengembalian mereka sangat menempel di net, sulit sekali dikembalikan," ungkap Bagas. "Kami sudah susah-susah dapat poin, malah hilang poinnya seperti itu," imbuhnya kesal. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: