Psychological Safety di Tempat Kerja

Di zona itu, karyawan lebih berkolaborasi, belajar dari satu sama lain, dan menyelesaikan pekerjaan yang penuh tantangan dengan cara yang inovatif. 

Ketika karyawan sudah tidak punya keinginan untuk berbicara untuk menyampaikan pendapat, organisasi sebenarnya dalam kondisi terancam untuk dapat melakukan inovasi dan tumbuh. 

Saya tidak bermaksud menyiratkan bahwa memerlukan psychological safety untuk mencapai kinerja tinggi, sama sekali tidak. 

Saya ingin mengatakan bahwa psychological safety merupakan bahan bakar karyawan agar tetap on track dari apa yang bisa mereka raih atau selesaikan secara optimal.

Oleh karena itu, para leader dalam organisasi memiliki tantangan dan tanggung jawab penting. Pertama, mereka harus menciptakan psychological safety untuk mendorong karyawan agar terus belajar dan menghindari atau mencegah terjadinya kegagalan di organisasi. 

Kedua, mereka harus menerapkan standar yang tinggi dengan cara memberikan inspirasi kepada orang lain serta menciptakan organisasi yang membuat para karyawan dapat menjangkau para leader-nya. 

Dengan kata lain, saat ini para leader harus memotivasi timnya supaya melakukan pekerjaan terbaik dengan menginspirasi, melatih, memberikan umpan balik, dan memberikan penghargaan untuk pencapaian yang didapatkan. 

Dengan demikian, dapat tercipta atmosfer atau work climate sehingga karyawan merasa bebas dan aman secara individu untuk speak up dan sharing pendapat, pemikiran, pertanyaan, dan ide-ide. 

Semoga situasi tersebut dirasakan di tempat Bapak/Ibu semua. Aamiin. (*)

 

Yudi Fathoni Wijaya, HR professional, founder Peak Experience Organizing, dan mahasiswa S-3 Pengembangan SDM Universitas Airlangga Surabaya. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

 

 

 

Sumber: