Psychological Safety di Tempat Kerja
ILUSTRASI psychological safety di tempat kerja.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
GENERASI Z, juga dikenal sebagai gen Z, dianggap kurang mampu bekerja sama di tempat kerja. Apakah itu benar?
Data yang dipublikasikan GWI, sebuah lembaga penelitian di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 72 persen gen Z sangat membatasi diri dalam hal kehidupan dan pekerjaan mereka.
Mereka menolak gaya hidup kerja keras dan mengadopsi gaya hidup santai dan nyaman. Itulah yang membuat mereka dianggap malas dan tidak dapat bekerja sama dalam tim.
Anggapan buruk lainnya adalah generasi itu lebih rentan terhadap kecemasan.
BACA JUGA: Belum Menikah, Pegawai Minimarket Melahirkan di Tempat Kerja
Setidaknya 29 persen gen Z mengakui memiliki kecenderungan kecemasan. Itu dikritik dan dianggap bahwa gen Z adalah orang-orang yang baperan. Namun, lebih dari 37 persen mengatakan bahwa mereka menghargai nasihat orang lain.
Untuk menghindari memanggil gen Z dengan nama yang buruk, ada baiknya membaca penelitian yang diterbitkan IDN Research Institute tentang kecenderungan dalam dunia kerja gen Z.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi Z di Indonesia lebih suka bekerja lembur dan sangat mempertimbangkan waktu secara efektif saat bekerja dan memiliki hasrat yang kuat akan konsep work life balance.
Dengan adanya fenomena di atas, makin banyak HR professional, organisasi, akademisi, dan para leaders yang berbicara tentang psychological safety. Namun, tidak sedikit pula yang salah memahami konsep tersebut.
BACA JUGA: Pekerja Migran Indonesia, Antara Hak Warga dan Reformasi Birokrasi
Sebenarnya, psychological safety bukan tentang bagaimana semuanya berjalan dengan baik, bekerja di tempat kerja yang nyaman.
Justru saya ingin mengajak kita berpikir sebaliknya bahwa psychological safety adalah bagaimana membuat conflict productive dan terjadinya pertukaran ide-ide secara bebas untuk melakukan inovasi tanpa adanya gangguan serta mereka merasa aman secara psikologis.
Psychological safety adalah kebanggaan dan keinginan individu untuk terlibat dalam konflik yang produktif dan belajar melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, bukan kenyamanan atau kemudahan yang didapatkan di tempat kerja.
BACA JUGA: Inilah Jam Kerja ASN Selama Ramadan 1445 Hijriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: