4 Tip Penting untuk Guru, Hadapi Tahun Ajaran Baru

4 Tip Penting untuk Guru, Hadapi Tahun Ajaran Baru

MENGHADAPI TAHUN AJARAN BARU, guru sebaiknya fokus pada konsistensi dan kesejahteraan. Tidak perlu terjebak dalam standar semu yang diciptakan media sosial.--freepik.com

HARIAN DISWAY - Tahun ajaran baru. Di satu sisi, ada semangat bagi para guru untuk kembali mengajar dan bertemu siswa. Namun, di sisi lain, ada tekanan besar untuk menyiapkan segala kebutuhan.

Mulai dari akademis, administrasi, hingga urusan pribadi. Tidak jarang, kondisi itu membuat para pendidik merasa kewalahan hingga mengalami kelelahan mental (burnout).

Fenomena itu kerap muncul sejak masa persiapan awal tahun ajaran. Guru biasanya dibanjiri email dari pihak administrasi. Sementara di pusat perbelanjaan, perlengkapan sekolah sudah menumpuk. 

BACA JUGA:ITS - Jembrana Kolaborasi Inovasi Bidang Teknologi, untuk Tingkatkan PAD Kabupaten

Seolah memberi pengingat bahwa masa libur benar-benar berakhir. Banyak guru yang merasa tahun ajaran sebelumnya baru saja usai, namun kini harus kembali bersiap menghadapi siklus panjang.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, pakar pendidikan dan kesehatan mental Robyn Neilsen, dilansir Education Week, menekankan pentingnya strategi sederhana untuk menjaga keseimbangan hidup dan pekerjaan (work-life balance).


GURU yang bahagia bermental sehat akan mampu menghadirkan energi positif di kelas.--freepik.com

Dengan perencanaan yang ringan namun konsisten, guru bisa lebih siap menghadapi tahun ajaran tanpa mengorbankan kesehatan mental maupun kebahagiaan pribadi.

BACA JUGA:Santri LPI Maktuba Al Majidiyah Siap Ikut Disway Mandarin Debate & Speech Competition

Berikut empat tip penting untuk membantu para guru menjaga batas sehat di tahun ajaran baru:

1. Lepaskan Obsesi Kelas ‘Pinterest’

Banyak guru merasa ruang kelas mereka harus terlihat indah, rapi, dan penuh dekorasi agar siswa betah belajar. Tren itu semakin kuat akibat media sosial yang menampilkan kelas-kelas dengan standar Pinterest-perfect.

Padahal, ruang kelas tidak perlu sempurna secara visual untuk menciptakan suasana aman dan nyaman. Yang terpenting adalah hubungan yang terjalin antara guru dan siswa.

BACA JUGA:CSGS Unair dan SMP Islam Roushon Fikr Berkolaborasi Mendorong Internasionalisasi Sekolah di Jombang

“Anak-anak akan merasa nyaman karena sikap guru yang membuat mereka aman. Bukan semata-mata karena hiasan di dinding,” tegas Neilsen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: education week