Segini Batasan Gaji Pemain Voli Korea Selatan, Megatron Bakal Balik?
GIOVANA MILANA dan Megatron terus tebar ancaman, ini awal perjalanan ujung tombak Daejeon Red Sparks di V-League.-Korea JoongAng Daily -
Nilai gaji dan nominal kompensasi menjadi faktor penting.
Perhatian kini tertuju pada apakah FA kategori putri akan kembali dapat menerima kontrak 800 juta won (9,3 miliar) secara penuh, yang merupakan batasan remunerasi.
*Pada bursa transfer tahun lalu, Kim Yeon-Kyung dan Park Jeong-ah (Pepper Savings Bank) menerima 775 juta won (Rp 9 miliar).
Jumlah ini bisa jadi kompensasi maksimum yang pantas pada saat itu.
Munculnya fenomena baru dalam bursa transfer kali ini adalah peran pemain Asian Quarter.
Kehadiran mereka menjadi alternatif yang lebih murah dengan potensi yang menjanjikan.
Tiga pemain kuarter Asia yang moncer di musim 2023-2024 adalah Megawati Hangestri (Daejeon Jung Kwan Jang Red Spark), Wipawee Sinthong (Hyundai Engineering & Construction Hillstate), dan Tokoku Raina (Heungkuk Life Insurance Pink Spiders).
BACA JUGA:Lengkap! Bursa Transfer Korean V-League, Megawati Hangestri Tinggalkan Red Sparks
BACA JUGA:Pemain Voli Tertua Korsel Akhirnya Pensiun, Ini Mimpi Jeong Dae-Young yang Belum Tewujud
Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa pemain kuarter Asia bisa menjadi kunci kesuksesan tim.
Gaji tahunan pemain kuota wanita Asia saat ini relatif rendah.
Pada tahun pertama dan kedua, mereka hanya menerima 100.000 USD (1,5 miliar).
Mulai musim berikutnya, gaji mereka sedikit meningkat menjadi 120.000 USD (Rp 1,9 miliar) di tahun pertama dan 150.000 USD (Rp 2,25 miliar) di tahun kedua.
Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan batasan 800 juta won untuk kompensasi FA di kategori perempuan.
Selain itu, negara-negara yang terkena kuota Asia diperluas dari 10 negara menjadi 64 negara anggota Konfederasi Bola Voli Asia (AVC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: