Saham Unilever (UNVR) Masih Anjlok

Saham Unilever (UNVR) Masih Anjlok

Saham Unilever (UNVR) Masih Anjlok. Ini adalah beberapa produk Unilever di Indonesia-Int-

HARIAN DISWAY - Saham PT Unilever Indonesia Tbk masih berwarna merah. Pemegang Saham perusahaan itu pun harus terus menanti. Sejak awal tahun, harga per lembar Saham Unilever terus mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Ini merupakan hari-hari kelam emiten yang berkode saham UNVR tersebut. Bahkan dilansir dari RTI, Rabu, 19 April 2024, sahamnya ditutup melemah 6,69 persen di level Rp 2.370 per lembar saham. Keesokan harinya, sahamnya menguat tipis di angka 0,84 persen di angka Rp 2.390 per lembar saham. 

BACA JUGA : Konflik Timur Tengah, Saham Domestik Aman

Pun hingga waktu istirahat pasar saham, UNVR berada di level Rp 2.370 atau turun 0.84 persen dari pembukaan pasar saham pagi tadi. Dengan kondisi ini, itu investor memegang saham UNVR sejak lima tahun lalu, dipastikan ia sudah rugi hingga 72,69 persen.

Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi Agung Ramadoni mengatakan, ada beberapa faktor penyebab tertekannya saham UNVR. Pertama karena kompetisi yang semakin ketat di segmen personal care. Memang, sekarang banyak pendatang baru di tingkat lokal hingga luar negeri.

Kedua, kurangnya inovasi dan operasional yang tidak efisien. Terlihat dari margin yang masih dalam tren menurun.

Ketiga, saham perusahaan itu tertekan efek boikot produk. Masyarakat Indonesia yang pro Palestina cenderung menghindari berbagai produk dari negara yang berkaitan dengan Israel. Sehingga, efek boikot itu cukup menekan kinerja UNVR.


Saham Unilever (UNVR) Masih Anjlok. Terlihat seseorang berjalan di dekat baliho di dalam gedung Bursa Efek Indonesia (IDX), Jakarta, 14 April 2024.-Bay Ismoyo-AFP-

Laba bersih UNVR pada kuartal IV-2023 turun 18,7 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 612 miliar. Jika diakumulasikan, laba bersih UNVR sepanjang tahun lalu terkoreksi 11 persen secara tahunan menjadi Rp 4,8 triliun.

Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya mengatakan, perusahaan itu mengalami penurunan penjualan dua digit secara signifikan pada kuartal IV-2023. Hal itu disebabkan turunnya penjualan pada November-Desember 2023. 

BACA JUGA : Pasar Saham Hijau Usai Prabowo Pidato di Depan Investor di Acara Trimegah

Lagi-lagi itu karena misinformasi di media sosial  yang menyuarakan boikot terhadap produk pendukung Israel. Pun dia mengantisipasi adanya penurunan pendapatan di tengah tingginya persaingan di produk serupa. Termasuk dampak konflik Timur Tengah.

Analis Binaartha Sekuritas Agung menilai, saham UNVR masih akan mengalami downtrend. Perkiraan itu ia lihat dari chart bulanan. Koreksi ia prediksi akan mengarah ke level Rp 2.000-Rp 2.100 hingga akhir semester I 2024.

Dari sisi teknikal, indikator MACD sebelumnya terbentuk dead cross. Sehingga momentumnya masih mengalami bearish. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: