Transgender Thailand Terus Berjuang Menuntut Pengakuan, Ingin Identitas Transeksual Masuk Catatan Resmi

Transgender Thailand Terus Berjuang Menuntut Pengakuan, Ingin Identitas Transeksual Masuk Catatan Resmi

Transgender Thailand Terus Berjuang Menuntut Pengakuan, Ingin Identitas Transeksual Masuk Catatan Resmi. PERSIAPAN RIAS Kachisarah Sridakhot sebelum tampil pada ajang Miss Tiffany’s Universe di Bangkok, Februari 2024.-Lillian Suwanrumpha-AFP-

Aktivitas LGBTQ di Thailand sedang di atas angin. Bulan lalu, legislator negeri itu meloloskan undang-undang bersejarah. Yang bisa membuat pernikahan sesama jenis menjadi sah dan resmi. Ini yang pertama di Asia Tenggara. Tetapi, para aktivis dan transgender Thailand itu merasa perjuangan masih sangat panjang.

SOSOKNYA cewek banget. Cakep. Apalagi ditunjang dengan penampilan yang sangat rapi dan resmi. Komplet dengan jas putih dan stetoskop yang menggantung di leher.

Itulah sosok Kachisarah Sridakhot, transpuan yang bekerja di salah satu rumah sakit di Bangkok.

Kachisarah adalah salah satu yang membuka suara soal harapannya. Bahwa pemerintah harus mengidentifikasinya sebagai perempuan.

Tetapi, saat ini, di berbagai dokumen resmi, Kachisarah dicatat sebagai seorang lelaki.

"Ini adalah diskriminasi," katanya seperti dikutip Agence France-Presse, 23 April 2024.


Transgender Thailand Terus Berjuang Menuntut Pengakuan, Ingin Identitas Transeksual Masuk Catatan Resmi. DOKTER CANTIK Kachisarah Sridakhot diwawancarai Agence France-Presse di kliniknya.-Lillian Suwanrumpha-AFP-

Transpuan berusia 26 tahun itu mengatakan bahwa dia telah berjuang selama bertahun-tahun untuk dapat mengekspresikan gender sejatinya.

"Di sekolah kedokteran, mereka tidak mengizinkan saya berpakaian sesuai dengan keinginan saya, berdasar gender saya. Jadi saya harus mengenakan pakaian laki-laki," ujarnya.

Universitas berpendapat bahwa jika Kachisarah berpakaian seperti perempuan, pasien tidak akan menghormati. ’’Tetapi sebenarnya, (pasien) hanya ingin sembuh dan mereka menghormati kami, siapa pun kami ini," katanya.

BACA JUGA : Menonton Ulang Film The Danish Girl (2015), Pergulatan Batin Seorang Transgender

Saat ini, Thailand tidak mengizinkan seorang transgender untuk mengubah identitas gender dalam dokumen resmi. Misalnya, kartu kependudukan hingga paspor.

Akibatnya, kaum transgender kerap merasa jengah untuk kegiatan-kegiatan ’’simpel’’ semacam pergi ke bank atau melewati imigrasi. Itu menjadi pengalaman yang menantang. Bahkan memalukan.


Transgender Thailand Terus Berjuang Menuntut Pengakuan, Ingin Identitas Transeksual Masuk Catatan Resmi. PARA TRANSPUAN di Bangkok berlomba pada ajang Miss Tiffany’s Universe, Februari 2024.-Lillian Suwanrumpha-AFP-

Thailand sejatinya telah lama memiliki reputasi toleransi terhadap komunitas LGBTQ. Negeri itu kerap menjadi tuan rumah acara-acara LGBTQ tahunan. Yang datang juga banyak. Baik dari dalam atau luar negeri.

Para pegiat LGBTQ juga bekerja puluhan tahun untuk memastikan hak kaum mereka terpatri dalam hukum. Mereka juga berjuang melawan sikap-sikap tradisional dalam masyarakat Buddha yang sebagian besar konservatif.

Laporan Human Rights Watch pada 2021 menemukan bahwa Thailand memberikan perlindungan hukum yang terbatas bagi transgender yang mengalami pelecehan, diskriminasi, dan stigma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: