Hari Reformasi Nasional 21 Mei 1998: Peringatan 26 Tahun Lengsernya Soeharto
Mengenal sejarah di balik Hari Reformasi Nasional 21 Mei. --Erik Prasetya/BBC Indonesia
BACA JUGA:Mahfud MD Bicara 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat yang Diakui Pemerintah, Ini Daftarnya
Mereka yang menjadi martir dalam tragedi ini adalah:
- Elang Mulia Lesmana (1978-1998).
- Heri Hertanto (1977-1998).
- Hafidin Royan (1976-1998).
- Hendriawan Sie (1975-1998).
Banyak mahasiswa lain juga terluka dan dilarikan ke RS Sumber Waras.
Tragedi Trisakti menjadi titik balik yang semakin mengobarkan semangat reformasi dan memicu tekanan politik yang luar biasa terhadap Soeharto.
Lengsernya Soeharto
Menanggapi gelombang demonstrasi dan tragedi Trisakti yang mengguncang negara, Ketua DPR/MPR Harmoko mengumumkan kepada pers bahwa Wakil Ketua dan Ketua Dewan sepakat untuk menggelar sidang paripurna pada 19 Mei 1998.
Upaya ini merupakan respons terhadap tekanan sosial yang semakin membesar akibat peristiwa-peristiwa tersebut.
Sejumlah tokoh penting diundang ke Istana untuk membahas situasi yang memanas ini.
Di antara mereka adalah Emha Ainun Nadjib, Megawati Soekaro Putri, Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, Nurcholis Madjid, dan para tokoh lainnya.
BACA JUGA:Cak Nun Dikabarkan Pendarahan Otak, Suko Widodo: Kita Doakan, Nggih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: