Singapura Tangani 25 Ribu Kasus Covid-19 Varian Baru, Indonesia Waspada!
Kasus covid 19 varian baru melonjak di Singapura, pemerintah Indonesia wajib waspada.--sehatnegeriku.kemenkes.go.id
HARIAN DISWAY - Pemerintah Indonesia mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19 KP.1 dan KP.2 yang saat ini beredar di Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan penambahan kasus Covid-19 di negaranya sejak 28 April hingga 4 Mei 2024, yang mencapai 25.900 kasus.
Angka itu menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Varian KP.1 dan KP.2 merupakan subvarian dari Omicron JN.1. Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, subvarian JN.1 telah mendominasi di sebagian besar negara, sedangkan di Singapura, proporsi gabungan KP.1 dan KP.2 sudah mencapai lebih dari 2/3 kasus Covid-19.
"Hingga saat ini, belum ada indikasi, baik secara global maupun di Singapura, bahwa kedua subvarian ini lebih menular atau lebih menyebabkan sakit parah dibandingkan varian lainnya," ujar Syahril di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024.
Varian KP.1 dan KP.2 tidak hanya terdeteksi di Singapura, tetapi juga di negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
BACA JUGA:Efek Samping Vaksin Covid AstraZeneca Jadi Perbincangan, Kemenkes Beri Tanggapan
Hingga saat ini, kasus varian KP.1 dan KP.2 belum ditemukan di Indonesia.
"Sampai Mei 2024, kasus COVID-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Subvarian KP.1 dan KP.2 belum ditemukan," jelas Syahril.
Meskipun belum ditemukan kasus varian KP.1 dan KP.2 di Indonesia, pemerintah tetap melakukan pemantauan pola penyebaran penyakit itu.
Pemantauan dilakukan dengan bekerja sama dengan sekitar 15.000 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
"Kasus Covid-19 di Indonesia memang mengalami peningkatan pada minggu ke-18 tahun ini. Namun, peningkatan ini tidak diikuti dengan peningkatan angka rawat inap dan kematian," jelas Syahril.
Pemerintah Indonesia telah memiliki strategi dalam penanggulangan Covid-19, yang dipelajari dari pengalaman sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id