Efek Samping Vaksin Covid AstraZeneca Jadi Perbincangan, Kemenkes Beri Tanggapan

Efek Samping Vaksin Covid AstraZeneca Jadi Perbincangan, Kemenkes Beri Tanggapan

Komnas KIPI jelaskan soal detoksifikasi vaksin--freepik

HARIAN DISWAY - Saat ini sedang ramai jadi perbincangan tentang vaksin Covid-19 AstraZeneca yang memiliki efek samping langka. Yakni Thrombosis With Thrombocytopenia Syndrome (TTS).

TTS ini menyebabkan seseorang mengalami pembekuan darah dan trombosit darah menjadi rendah. Kasus pertamanya terjadi di Inggris pada seorang pria yang mengalami cedera otak permanen setelah terkena pembekuan darah dan pendarahan di otak. 

Sebagai negara dengan peringkat keempat di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19 terbesar tentunya kabar tersebut menjadi keresahan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Studi: Banyak Efek Samping Vaksin Covid-19 Disebabkan Efek Nocebo

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr. Siti Nadia mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan kasus di Indonesia. 

Dr. Nadia juga mengatakan bahwa vaksinasi AstraZeneca ini sudah disuntikkan ke lebih dari 1 miliar orang di dunia dan sekitar seribu kasus dengan efek samping TTS yang pernah tercatat. 

Selain dr. Nadia, Ketua Komnas PP KIPI Prof. Hinky Hindra Irawan menuturkan bahwa tidak ada kasus sindrom trombosis atau TTS setelah vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia.

BACA JUGA: Kasus Kanker Meningkat, Upaya Deteksi Dini Jadi Strategi Kemenkes Perangi Kanker

Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kemenkes bersama Komnas KIPI dan WHO terhadap berbagai macam gejala atau penyakit yang dicurigai ada keterkaitannya dengan vaksin Covid-19.

Survei tersebut dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi. “Setelah setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022," jelas Prof Hinky pada Rabu. 1 Mei 2024.

"Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel, tetapi sampai saat ini juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” tegasnya.

BACA JUGA: Kemenkes Gandeng UNDP dan WHO Dalam Proyek Sistem Kesehatan Indonesia Yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Surveilans pasif pun masih dilakukan hingga hari ini untuk mengetahui efek samping dari vaksin tersebut. Namun, hingga saat ini di Indonesia tidak ditemukan kasus efek samping TTS. 

Kejadian ikutan pasca-imunisasi bila ditemukan penyakit atau gejala antara 4 hari sampai 42 hari setelah vaksin disuntikkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id