PW IPNU Jatim Terjunkan Dua Ribu Relawan Anti Bullying dan Kekerasan di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Serentak
PW IPNU Jatim siapkan 1.900 orang relawan anti kekerasan dan bullying yang akan diterjunkan ke sekolah-PW IPNU Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Provinsi Jawa Timur membentuk kelompok relawan Anti-Bullying dan Kekerasan menjelang pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak.
Tidak tanggung-tanggung, kelompok relawan tersebut berjumlah 1.954 orang.
"Pembentukan 1.954 relawan itu merupakan hasil Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Universitas Islam Lamongan pada Minggu, 2 Juni 2024," kata Ketua PW IPNU Jatim, M Fakhrul Irfansyah, dalam keterangan di Surabaya, Senin, 3 Juni 2024.
Salah satu agenda dalam Rakorwil ini adalah Pembentukan Relawan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yang bertujuan untuk mengawal pelaksanan MPLS di sekolah-sekolah se-Jawa Timur.
PW IPNU Jawa Timur menyoroti fenomena sosial yang sedang marak terjadi, salah satunya bullying dan kekerasan.
BACA JUGA:Sambut Bonus Demografi, Alumni IPNU Dorong Pelajar Profesional dan Berkarakter
Ketua PW IPNU Jatim, M Fakhrul Irfansyah, mengaku resah atas fenomena-fenomena sosial tersebut. Menurutnya, bullying dan kekerasan di sekolah-sekolah harus ditangani sebaik mungkin.
"Kita semua resah dengan fenomena akhir-akhir ini, khususnya bullying dan kekerasan terkhusus lagi dalam lingkungan pendidikan, karena itu kami sebagai organisasi pelajar ingin berkontribusi kepada sekolah dalam pelaksanaan MPLS," katanya.
Menurut dia, relawan yang dibentuk itu akan menjadi pioner IPNU di Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Relawan sejumlah 1.954 se-Jatim itu dengan pembagian 54 Koordinator Wilayah Jawa Timur, 400 Relawan di tingkat Kabupaten atau Kota, dan 1.500 di tingkat Kecamatan se Jawa Timur.
Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PW IPNU di Universitas Islam Lamongan pada Minggu, 2 Juni 2024-PW IPNU Jatim-
Sementara itu, Koordinator Relawan Syifa'ul Mukminin membeberkan Relawan MPLS ini memiliki tugas pengawalan dengan beberapa metode.
“Ada beberapa metode pengawalan MLPS tahun ini, pertama adalah dengan menjadi fasilitator MPLS di sekolah selama pelaksanaannya, kedua menjadi Narasumber saja tanpa mengawal penuh pelaksanaan MPLS," katanya.
BACA JUGA:PBNU Dapat Jatah Tambang Batu Bara, Izin Diterbitkan Kementerian Investasi Dalam Waktu Dekat
Selain itu, IPNU juga membagi kategori sekolah yang akan didampingi menjadi tiga kategori, yakni pertama adalah sekolah yang ada PK IPNU-IPPNU, kedua adalah Sekolah NU yang tidak ada PK IPNU-IPPNU, dan ketiga adalah sekolah Negeri, baik SMP Sederajat mupun SMA sederajat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: