Nilai Rupiah Hampir Tembus Rp 16.300 per Dolar AS, Jokowi Hanya Bilang Begini
Informasi mengenai kapan gaji KPPS Pilkada 2024 cair.-Pixabay/ EmAji-Pixabay/ EmAji
HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan tanggapan terkait nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh Rp 16.300 per Dolar Amerika Serikat (USD) baru-baru ini.
Berdasarkan data dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, pada Senin, 10 Juni 2024, kurs rupiah ditutup di level Rp 16.290 per USD.
Artinya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 72 poin atau 0,44 persen, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 16.218 per USD.
BACA JUGA:Nilai Rupiah Melemah, Pemerintah Naikkan BI Rate hingga 25 bps, Airlangga Paparkan Alasannya
Menurut Jokowi, depresi nilai tukar mata uang merupakan fenomena global yang sedang dialami oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
"Semua negara saat ini menghadapi tantangan yang serupa, terutama dalam hal kurs dolar AS," ujar Jokowi dalam acara perayaan HUT ke-52 HIPMI di Jakarta pada Senin malam, 10 Juni 2024.
Presiden Joko Widodo sedang memberikan sambutan di acara HUT HIPMI ke-52 di Jakarta, Senin malam, 10 Juni 2024.-BPMI Setpres-
Ketidakpastian global seperti sekarang diakui Jokowi menghantui nilai tukar semua negara. Oleh karena itu, kurs rupiah dikatakan Jokowi masih bisa diterima.
"Tetapi menurut saya kalau masih di angka 16.200-16.300 masih pada posisi yang baiklah,” tandas Jokowi.
BACA JUGA:Gubernur BI Prediksi Kurs Rupiah Menguat Rp 15.800 Juni Nanti
Sementara itu, berdasarkan data dari Google Finance, pada Selasa, 11 Juni 2024, nilai tukar rupiah dibuka Rp 16.302 per USD, kemudian naik menjadi Rp 16.295 per USD setelah dirilisnya data Penjualan Ritel Indonesia.
Catatan nilai rupiah ini merupakan yang terlemah sejak pandemi Covid-19 dan krisis moneter tahun 1998 lalu.
Pada 17 Juni 1988, Nilai tukar rupiah terperosok hingga Rp 16.800 per USD. Kemudian pada andemi Covid-19, tepatnya April 2020, nilai rupiah juga babak belur hingga menyentuh Rp 16.575 per USD. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: