41 Jamaah Haji Asal Jatim Meninggal Dunia di Tanah Suci
Ilustrasi Jamaah Haji asal Jawa Timur setibanya di Bandara Internasional Juanda.-Sahirol Layeli-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Perjalanan ibadah haji tahun ini masih diwarnai berita duka bagi sebagian orang. Hingga Selasa, 25 Juni 2024, tercatat sudah ada 235 jamaah haji Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia di Arab Saudi saat beribadah.
Dari angka tersebut, 41 jamaah haji di antaranya berasal dari Jawa Timur. Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Abdul Haris, memastikan mereka telah disemayamkan di tanah suci.
Lebih lanjut, Haris membeberkan bahwa mayoritas jamaah haji meninggal dunia karena sakit atau kelelahan, setelah menjalani perawatan medis intensif di rumah sakit Arab Saudi.
BACA JUGA:Seribu Orang Jemaah Haji Wafat Akibat Panas Ekstrem, 80 Persen Haji Ilegal
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya 41 jamaah haji asal Jawa Timur. Semoga ibadah mereka diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," ungkap Abdul Haris di Surabaya, Selasa, 25 Juni 2024.
Bagi jamaah yang wafat, ibadah haji telah dibadalkan oleh petugas haji. Asuransi perjalanan ibadah haji sebesar Rp 60 juta juga disiapkan dan diberikan kepada ahli waris mereka.
Di sisi lain, proses pemulangan (debarkasi) jamaah haji dari Jawa Timur hingga kini tengah berlangsung. Hari ini, sebanyak 13 kelompok terbang (kloter) telah mendarat di Bandara Internasional Juanda.
Total 4.817 jamaah haji yang telah kembali ke daerah masing-masing, termasuk empat kloter dari kloter 10 hingga kloter 13 yang baru tiba.
Haris juga menceritakan bahwa kepulangan kloter 9 dari Kabupaten Lamongan disertai duka. Seorang jamaah haji menghembuskan napas terakhirnya, empat jam sebelum kepulangan mereka ke tanah air.
"Diketahui karena gangguan pernapasan. Kami berdoa semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Beliau berangkat bersama istrinya, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," tambahnya.
Hingga berita ini terbit, Harian Disway belum menerima informasi terkait identitas jamaah haji asal Lamongan yang meninggal tersebut.
Namun, Haris mengatakan bahwa beberapa hari terakhir, kondisi kesehatannya menurun, sehingga pada prosesi melontar jumrah dan thawaf ifadhah juga harus dibadalkan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: