Seribu Janji Seribu Judi

Seribu Janji Seribu Judi

ILUSTRASI seribu janji seribu judi. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, lebih dari 1.000 anggota DPR/DPRD berjudi online.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Disebutkan, berdasar data American Gaming Association, sejak awal 2023 taruhan olahraga dilegalkan di 37 negara bagian AS ditambah Washington DC, dengan enam undang-undang lainnya yang dipertimbangkan. 

Dengan begitu, orang dapat berjudi sepanjang waktu, dari mana saja dan makin meningkat. Pejudi online di berbagai usia, termasuk remaja, bahkan anak-anak yang jauh di bawah usia legal untuk berjudi.

Seiring dengan meluasnya akses terhadap perjudian, para psikolog dan pakar lainnya menjadi khawatir tidak hanya karena makin banyak orang yang akan mencobanya, tetapi makin banyak pula yang akan mengembangkan masalah perjudian. Meskipun, masih terlalu dini untuk mengetahui dampak jangka panjangnya.

Para peneliti sekarang berupaya menyempurnakan pemahaman tentang prinsip-prinsip psikologis yang mendasari dorongan berjudi dan dasar-dasar neurologis di otak para pejudi yang berjuang untuk berhenti berjudi. 

Marc N. Potenza, guru besar psychiatry, child study and neuroscience di Yale University School of Medicine, AS, menyatakan bahwa hasil riset telah mengaitkan gangguan kecanduan judi dengan variasi di berbagai wilayah otak, khususnya striatum dan korteks prefrontal, yang bertugas memproses hadiah, masalah sosial dan emosional, stres, dan banyak lagi. 

Pecandu judi memiliki volume amigdala dan hipokampus yang lebih kecil. Dua organ di otak itu berkaitan dengan pembelajaran emosional dan regulasi stres. 

Hasil penelitian otak menjelaskan bahwa remaja sangat rentan terhadap perjudian, kata Potenza. Remaja cenderung berjudi dan perilaku pengambilan risiko lainnya. Sebab, korteks prefrontal, yang mengatur impulsif dan pengambilan keputusan, sangat terlambat berkembang, terutama pada anak laki-laki.

”Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menyetujui pendekatan neuromodulator untuk menggunakan stimulasi otak yang ditargetkan untuk mengobati kondisi kejiwaan pecandu judi,” kata Potenza.

Strategi pengobatan baru itu disambut baik masyarakat, kata para ahli, karena perjudian adalah kecanduan yang sangat sulit untuk diobati. Bahkan, pejudinya tidak mengakui bahwa ia berjudi.

Hasil riset di AS pada 2022, sebanyak 90 persen atau lebih pecandu judi di sana tidak pernah mencari bantuan (data Bijker, R, dkk: Addiction, Vol 117, No 12, 2022).

Jadi, hasil riset itu mungkin bersifat universal. Dengan demikian, anggota DPR RI berusaha berkelit ketika PPATK mengungkap data di atas. Padahal, berjudi online tidak apa-apa, asal mampu mengatasi tekanan psikologis yang pasti menyertainya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: