Dirjen Imigrasi Bantah Kominfo Soal Back Up Data: Kami Sudah Minta Data Imigrasi Di Back-Up Sejak Bulan April 2024

Dirjen Imigrasi Bantah Kominfo Soal Back Up Data: Kami Sudah Minta Data Imigrasi Di Back-Up Sejak Bulan April 2024

Ditjen Imigrasi bantah pernyataan Budi Arie yang sering ingatkan buat backup data, di mana pihaknya telah meminta agar backup data sejak April lalu dan didiamkan.--dirjen imigrasi

“Ini kedepan kita siapkan yang mirror, sehingga saat terjadi lagi, hanya membutuhkan waktu 1 jam. Kalau kemarin kan 2 hari, dan itu pun yang paling cepet diantara yang lain. Jadi ini ibaratnya veteran perang siber, babak belur. Tapi aman, sehat,” ujar Dirjen Imigrasi.

Silmy Karim pun mencoba menganalogikan proses pemulihan data layanan keimigrasian dengan pola pusat perbelanjaan yang tenant-nya terkunci dari dalam, sehingga untuk mengambil kunci dari pencurinya harus menebus sejumlah yang diminta.

BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diretas, Hacker Minta Uang Tebusan Rp 131 Miliar

Maka, Silmy pemilik tenant keimigrasian, memilih untuk pindah ke pusat perbelanjaan lain, yakni Pusdakim untuk mengakses tenantnya lebih aman.

“Mengenai teknis data diambil atau tidak, itu tanya ke Kominfo. Tapi apakah imigrasi bisa masuk ke tenant untuk melihat barang kami masih atau tidak di dalam? Tidak bisa. Jadi, apakah data yang ada di dalam bisa digunakan hingga saat ini? Tidak bisa,” jelas Silmy.

BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diretas, Hacker Minta Uang Tebusan Rp 131 Miliar

Sebanyak kurang lebih 60 ribu data visa dikonfirmasi Silmy telah masuk pada kantor pusat imigrasi, namun lampirannya masih tertinggal di dalam pusat data yang tidak dapat diakses.

Namun, ia menegaskan tetap dapat memberikan visa sesuai dengan prosedur dan tercatat dalam Pusdakim, serta pemohon visa tidak masuk dalam daftar hitam keimigrasian.

BACA JUGA:Pemerintah Tegaskan Tak Akan Bayar Uang Tebusan Untuk Hacker Penyerang Pusat Data Nasional

Direktorat Keimigrasian melalui Silmy pun menyatakan bahwa seluruh layanan keimigrasian telah berjalan dan pulih 100 persen. Proses ini Silmy lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi publik.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: direktorat jendal imigrasi