Perbedaan Darah Rendah dan Anemia, Pahami Kondisi Berbeda Ini!

HARIAN DISWAY - Darah rendah dan anemia adalah dua kondisi medis yang sering kali disalahpahami sebagai satu hal yang sama.

Meskipun keduanya berkaitan dengan masalah pada darah dan dapat menyebabkan gejala yang mirip, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara kedua kondisi ini.

Memahami perbedaan ini penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Darah rendah, atau hipotensi, adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang lebih rendah dari normal. Tekanan darah normal biasanya berada di kisaran 120/80 mmHg, dan seseorang dianggap memiliki tekanan darah rendah jika angkanya berada di bawah 90/60 mmHg.

BACA JUGA:Memberantas Anemia Remaja dengan Program Aksi Bergizi

Gejala umum dari hipotensi meliputi pusing, lemas, penglihatan kabur, dan bahkan pingsan. Tekanan darah rendah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dehidrasi, kehilangan darah, masalah jantung, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Di sisi lain, anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah normal.

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan zat besi, vitamin B12, asam folat, atau penyakit kronis.

Gejala anemia meliputi kelelahan, kelemahan, kulit pucat, detak jantung cepat atau tidak teratur, dan sesak napas.

BACA JUGA:Anemia Aplastik: Penyakit Langka Diduga Penyebab Kematian Babe Cabita, Ini Gejalanya..

Karena kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang menyebabkan gejala-gejala tersebut.

Perbedaan utama antara darah rendah dan anemia terletak pada penyebab dan mekanisme masing-masing kondisi.

Darah rendah berkaitan dengan tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah, sementara anemia berhubungan dengan jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.

Sumber: