Banjir dan Tanah Longsor di Gorontalo, BNPB: 28 Korban Meninggal dan 14 Korban Hilang

Banjir dan Tanah Longsor di Gorontalo, BNPB: 28 Korban Meninggal dan 14 Korban Hilang

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Abdul Muhari, S.Si., M.T. berikan kelanjutan bencana banjir dan tanah longsor di Gorontalo--BNPB Indonesia

HARIAN DISWAY - Banjir dan Tanah Longsor yang terjadi Gorontalo menyebabkan 28 orang meninggal dan ribuan rumah rusak. 

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sebanyak lebih dari 4.500 rumah di Gorontalo terdampak banjir dan tanah longsor hingga saat ini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa menurut perhitungan, apabila dalam satu rumah terdapat lima penghuni, maka sudah lebih dari 22.000 orang yang mengalami dampaknya.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Abdul Muhari, S.Si., M.T. berikan kelanjutan bencana banjir dan tanah longsor di Gorontalo--BNPB Indonesia

Ia melanjutkan, menurut data yang telah dikumpulkan oleh Tim SAR Gabungan dalam pencarian korban di Bone Bolango terdapat 28 korban meninggal, dengan 27 terdampak tanah longsor.

"Operasi SAR sendiri telah dihentikan dengan persetujuan keluarga korban dengan kesimpulan akhir terdapat 27 korban meninggal dan 14 lainya dinyatakan hilang," kata Pria yang akrab disapa Aam ini.

Muhari menjelaskan terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir masih sering terjadi pada daerah Indonesia bagian timur.

Hal itu mengingat efek dari La Nina yang masih dapat dirasakan pada beberapa daerah yang terdampak.

“Dalam satu pekan kemarin masih sering terjadi banjir, hal ini disebabkan karena efek La Nina yang masih berpengaruh di beberapa tempat.

Selain itu, terjadinya bencana banjir masih dominan di Indonesia timur, dengan daerah Gorontalo yang mengalami banjir signifikan” ungkapnya.

”Bencana banjir yang cukup signifikan terjadi sehingga mengakibatkan satu korban jiwa,” imbuhnya.

BPBD Kota Gorontalo bersama tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Kota Gorontalo pada Rabu (10/7)--BPBD Kota Gorontalo

Selain itu, Ia menyampaikan situasi daerah tambah emas pada Bone Bolango yang memiliki tingkat rawan longsor.

Hal ini disebabkan karena daerah tambah yang memang telah mengalami banyak diambil serta adanya intensitas hujan yang cukup tinggi membuat daerah tambang emas Bone Bolango menjadi daerah rawan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: