Biden Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Sudah di Depan Mata

Biden Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Sudah di Depan Mata

Joe Biden mengatakan kepada wartawan Amerika Serikat bahwa ia semakin optimis bahwa kesepakatan gencatan senjata akan segera disepakati--REUTERS

BACA JUGA: UEA, AS, dan Israel Diam-Diam Ketemuan untuk Bahas Rencana Pasca-perang Untuk Gaza!

Namun demikian, tidak semua orang memiliki optimisme yang sama dengan Biden. Apalagi, ini bukan pertama kalinya presiden AS itu menebar harapan bahwa  kesepakatan gencatan senjata akan segera terwujud.

Seorang tokoh senior dari Hamas yang tidak ikut serta dalam perundingan, namun melakukan kontak dengan para pejabat Qatar dan Mesir mengatakan kepada BBC:

“Apa yang diberitahukan kepada pimpinan gerakan (Hamas,Red) hari ini mengenai hasil pertemuan gencatan senjata di Doha tidak termasuk komitmen untuk melaksanakan apa yang telah disepakati pada tanggal 2 Juli lalu.”

Sementara, kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menggarisbawahi perlunya para mediator untuk mempertahankan tekanan mereka terhadap Hamas.

Militer Israel meluncurkan sebuah kampanye di Gaza untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan  tanggal 7 Oktober, di mana sekitar 1.200 orang terbunuh.

Sementara, lebih dari 40.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.


Dampak Konflik Gaza yang Tak Kunjung Mereda-AFP-AFP

BACA JUGA: 40.000 dan Terus Bertambah, Tak Mudah Untuk Memastikan Jumlah Korban Tewas di Gaza

Sebuah kesepakatan yang dicapai pada bulan November membuat Hamas membebaskan 105 sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata selama seminggu dan pembebasan sekitar 240 tahanan Palestina di penjara Israel.

Tahap pertama dari kesepakatan yang diuraikan oleh Biden akan mencakup “gencatan senjata penuh dan lengkap” yang berlangsung selama enam minggu, penarikan pasukan Israel dari seluruh wilayah Gaza yang berpenduduk, dan pertukaran beberapa sandera - termasuk perempuan, orang tua dan orang sakit atau terluka - dengan para tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

Hal ini didasarkan oleh proposal Israel pada tanggal 27 Mei lalu.

Lalu, fase keduanya akan melibatkan pembebasan semua sandera yang masih hidup dan “penghentian permusuhan secara permanen”.

Sementara tahap ketiga adalah dimulainya rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza dan pemulangan jenazah para sandera yang tewas.(*)

*)Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Regular di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: