40.000 dan Terus Bertambah, Tak Mudah Untuk Memastikan Jumlah Korban Tewas di Gaza
TENDA-TENDA pengungsi di halaman Penjara Pusat Asdaa, Khan Yunis, Gaza, 14 Agustus 2024. Penjara itu dijadikan kamp pengungsian warga Gaza.-BASHAR TALEB-AFP-
HARIAN DISWAY – Kondisi Gaza sebagian besar telah hancur setelah lebih dari 10 bulan berperang melawan Israel. Korban tak terperi. Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu pun berjuang untuk menghitung jumlah korban tewas. Kamis, 15 Agustus 2024, korban sudah melampaui 40.000 jiwa.
Menurut Agence France-Presse (AFP), Israel telah berulang kali mempertanyakan kredibilitas angka harian yang dikeluarkan oleh kementerian tersebut. Keraguan itu pernah dicetuskan Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga melakukannya pada tahap awal perang.
Namun, beberapa anggota PBB yang beroperasi di Gaza mengatakan bahwa angka-angka tersebut kredibel. Bahkan sering dikutip oleh organisasi-organisasi internasional.
BACA JUGA: Bicara Gencatan Senjata,Kekerasan di Gaza Harus Segera Diakhiri
Israel gunakan rudal Amerika bombardir sekolah di Gaza yang merupakan kamp pengungsian yag meyebabkan ratusan korban hancur berkeping-keping.-tangkapan layar X@Palestinedaily1-
Dua koresponden AFP menyaksikan fasilitas kesehatan memasukkan data kematian ke dalam basis data kementerian.
Petugas kesehatan Gaza pertama-tama mengidentifikasi jenazah melalui pengenalan visual dari seorang kerabat atau teman. Bisa juga dengan menemukan barang-barang pribadi.
Lalu, rincian korban termasuk nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan nomor identitas, dimasukkan ke dalam basis data digital kementerian kesehatan.
Jika jenazah tidak dapat dikenali atau tidak diklaim, staf mencatat kematian tersebut dengan nomor dengan mencatat semua informasi yang ada. Diharapkan setiap tanda pembeda tersebut dapat membantu identifikasi selanjutnya, baik barang-barang pribadi atau tanda lahir yang dikumpulkan atau difoto.
Kementerian kesehatan Gaza juga telah menguraikan prosedur untuk menyusun jumlah korban tewas. Di rumah sakit umum di bawah pengawasan langsung pemerintah Hamas di wilayah tersebut, informasi pribadi dan nomor identitas setiap warga Palestina yang tewas selama perang dimasukkan ke dalam basis data rumah sakit segera setelah mereka dinyatakan meninggal.
Data tersebut kemudian dikirim ke pusat pendaftaran kementerian setiap hari.
Untuk kematian di rumah sakit dan klinik swasta, informasi dicatat pada formulir yang harus dikirim ke kementerian dalam waktu 24 jam agar dapat dimasukkan ke dalam pusat pendaftaran.
"Pusat informasi kementerian kemudian memverifikasi entri untuk memastikan tidak ada duplikat atau kesalahan sebelum menyimpannya dalam basis data," tambah pernyataan tersebut.
Penemuan korban kuburan massa Gaza tembus 300 jenazah, PBB mengatakan bahwa itu merupakan sebuah indikasi kejahatan perang.-tangkapan layar X@MewatRasid59844-
BACA JUGA: Prabowo Kirim 40 Nakes TNI ke Mesir dan Gaza
Penduduk Gaza juga didorong oleh otoritas Palestina untuk melaporkan kematian dalam keluarga mereka di situs web pemerintah yang ditunjuk. Data tersebut kemudian akan digunakan untuk verifikasi kementerian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp