Kontradiksi Kematian Dokter Aulia Risma Lestari
Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Ri, terungkap bahwa Aulia Risma juga dimintai uang puluhan juta selain pembulian oleh seniornya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pihak Ikatan Dokter Indonesia mendorong polisi menyelidiki penyebab kematian dr Aulia. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Moh. Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis menyatakan, ”PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat yang berwenang.”
Banyak pihak menduga adanya bullying. Sebaliknya, pihak Undip sebagai lokasi PPDS membantah adanya bullying di PPDS. Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati kepada pers menyatakan:
”Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar.”
Dilanjut: ”Almarhumah selama ini merupakan mahasiswi berdedikasi dalam pekerjaan. Namun, almarhumah memiliki problem kesehatan yang dapat memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi almarhumah, kami tidak bisa menyampaikan detail.”
Uraian di atas menunjukkan ada dua kontradiksi. Pertama, ada atau tidak ada bullying. Kedua, korban bunuh diri atau lalai sehingga menyuntik bius diri sendiri.
Dari perspektif keluarga korban, beda lagi. Terkait dengan doa terhadap setiap umat Islam yang meninggal dunia: semoga husnul-khatimah. Kematian akibat bunuh diri bisa dianggap su’ul-khatimah. Dan, keluarga korban pasti berusaha menghindari anggapan itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: