Pakar Kesehatan Sarankan Pemerintah Segera Terapkan 8 Langkah Ini untuk Kendalikan Mpox
Virus Mpox makin merebak di dunia. Kini sudah keluar dari benua Afrika Swedia hingga Thailand. Perlu langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan virus Mpox ini.--Freepik
HARIAN DISWAY - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat adanya 88 kasus Mpox atau cacar monyet yang terjadi di Indonesia hingga saat ini.
Penyakit tersebut ditandai dengan munculnya ruam pada wajah dan seluruh tubuh. Kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) sudah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak Agustus 2022 lalu.
Pakar Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan beberapa langkah yang perlu dilakukan didalam negeri guna mengantisipasi virus Mpox ini.
BACA JUGA:Kemenkes RI Perketat Akses Masuk Indonesia, Cegah Virus Cacar Monyet
Pertama, melakukan surveilans, agar semua penderita virus ini dimanapun keberadaannya di negeri ini dapat di deteksi dan ditemukan dengan baik.
Surveilans harus dilakukan dengan amat ekstensif, mengingat daerah Indonesia yang sangat luas.
Kedua, bila sudah dideteksi maka harus ada alat tes diagnosis yang akurat di tempat yang diperlukan. Baik dalam bentuk PCR dan juga pemeriksaan biomolekuler.
Ketiga, kalau sudah ada kasus maka harus dilakukan penelusuran kontak, kira-kira sama seperti kegiatan pada masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA:Mpox Mewabah di Dunia, Perlukah Vaksinasi Seperti Covid 19?
Keempat, bagi mereka yang sakit (apalagi sudah terkena Clade 1b), harus disediakan fasilitas pengobatannya.
Setidaknya ada empat faktor yaitu tenaga kesehatan terlatih, ruang isolasi dan sarana prasaranya, obat yang tepat, seperti tecovirimat (TPOXX, ST-246) dll dan penetapan masa isolasi dan karantina untuk suspek.
Kelima, segera menggelar vaksinasi, setidaknya dalam dua jenis: PEPV (post exposure prevention vaccine) yang diberikan pada mereka yang diduga tertular / kontak erat, dan jenis dan PPV (primary prevention vaccine) yang di berikan pada kelompok risiko tinggi.
Keenam, tentang pengetatan di pintu masuk negara. Ini harus diimbangi dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri, karena karantina tidak akan dapat menjamin sepenuhnya ada tidaknya kasus yang masuk, apalagi kalau pendatangnya belum ada gejala.
BACA JUGA:Ciputra Hospital Surabaya Resmi Dibuka, Punya Fasilitas Terbaik se-Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: