Upaya Indonesia Perangi Judi Online
ILUSTRASI judi online.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Berawal dari istri Surya yang bertanya mengapa ia berhenti mengirimkan uang ke kampung halamannya di Jawa Barat. Ayah dua anak menangis dan mengakui bahwa dirinya kecanduan judi online. Dari situ lah terkuak bahwa penjual makanan ringan tersebut telah menghabiskan lebih dari Rp 144 juta .
“Ketika saya kalah besar, saya bertekad untuk memenangkan kembali apa yang hilang. Apa pun yang terjadi. Bahkan jika saya harus meminjam uang,” jelas pria berumur 36 tahun yang menolak menggunakan nama aslinya ini kepada AFP.
Surya mendapatkan penghasilan hingga empat juta rupiah per bulan di ibukota Jawa Barat, Bandung. Tetapi begitu ia mulai berjudi, ia hanya mengirim satu juta rupiah ke kampung halamannya. Ia akan bermain game judi sampai subuh dan menghambur-hamburkan uang hasil jerih payahnya.
“Bahkan ketika menang, uangnya akan langsung habis. Sekarang, saya lebih suka memberikan uang ke istri. Tidak ada yang menjadi kaya dari perjudian online. Sekarang saya telah belajar dari pengalaman saya,” katanya.
BACA JUGA:41 Ribu Anak di Jawa Barat Main Judi Online, PPATK: Terbanyak di Indonesia!
Ada juga Eno Saputra, seorang penjual sayur yang juga berusia 36 tahun di Sumatera Selatan. Ia mulai membeli lotere (togel) lima tahun yang lalu. Namun sekarang ia kecanduan judi online (judol). Ia menghabiskan setidaknya Rp 100.000 sehari untuk berjudi dan pernah memenangkan delapan juta rupiah. Meskipun pada hari biasanya ia mengalami kerugian.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin berhenti, demi anak-anak saya,” kata ayah tiga anak ini kepada AFP.
“Saya tahu ini salah dan dilarang oleh agama saya,” lanjutnya.
BACA JUGA:Judi Online Mengancam Kesehatan Mental
Sementara Surya telah berhenti berjudi selama sebulan dan mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk berhenti dalam jangka panjang. Tapi bagi pecandu lain seperti Eno, melepaskan diri dari kebiasaan ini bukanlah hal yang mudah.
“Ini adalah hal yang bodoh untuk dilakukan. Tapi saya sudah kecanduan,” katanya.
Dengan ancaman hukuman hingga enam tahun penjara, perjudian di Indonesia masih saja menjamur di masyarakat dan merupakan hal yang lumrah. Meskipun demikian, ada harapan bagi beberapa orang di Bogor yang berjuang untuk menghentikan kecanduan judi mereka.
Di selatan ibukota Jakarta itu terdapat sebuah klinik di rumah sakit jiwa yang telah merawat pasien kecanduan judol sejak awal tahun. Sejauh ini ada 19 pecandu telah menerima konseling dan terapi untuk mengatasi kecemasan, paranoid, gangguan tidur, dan keinginan untuk bunuh diri, kata Nova Riyanti Yusuf, direktur Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi.
ILUSTRASI judi online dapat mengancam kesehatan mental pecandunya.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp