Problem Suami Bunuh Istri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Problem Suami Bunuh Istri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan

ILUSTRASI problem suami bunuh istri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Jatuh cinta itu gampang, mempertahankan cinta yang sulit. Ahmad Saripudin, 30, membunuh istrinya, Febriana, 26, dengan tikaman bertubi-tubi ke dada dan perut di rumah mereka, kawasan Pasar Minggu, Jaksel, Rabu, 4 September 2024. Itu disaksikan anak tunggal mereka, laki-laki usia 5 tahun. Motifnya cemburu.

TERLALU banyak kasus KDRT yang berakhir pembunuhan. Mayoritas pelakunya pria, membunuh istri. Mayoritas pembunuhan itu pun bermotif cemburu. Itu semestinya jadi peringatan buat masyarakat, agar tidak jadi korban atau pelaku. Sebab, korban maupun pelaku sama-sama hancur.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan, Jumat, 6 September 2024, mengatakan bahwa pelaku sudah jadi tersangka dan ditahan. ”Motifnya cemburu.”

BACA JUGA: Suami Bunuh Istri yang Penyanyi di Bandung

BACA JUGA: Pengusaha Aksesori di Bekasi Dibunuh Istri, Anak, dan Pacar Anak, Motifnya Saling Silang

Kronologi kejadian dijelaskan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, demikian:

”Berdasar pengakuan tersangka, awalnya ia cemburu kepada korban yang diduga selingkuh. Tersangka mengetahui korban selingkuh melalui HP milik korban.”

Pada 17 Juli 2024 Saripudin pulang kerja, mendapati rumah petak kontrakannya kosong. Febriana dan anak laki satu-satunya tidak ada. Saripudin menelepon, tidak diangkat. Malam itu Febriana dan anak tidak pulang. Begitu juga esoknya dan esoknya lagi. Ternyata Saripudin tidak bingung, bahkan tidak lapor polisi.

Pada 25 Juli 2024, Febriana menelepon Saripudin, mengatakan dia dan anak berada di Medan. Febriana mengatakan sudah bahagia karena bisa bekerja di pabrik kertas.

BACA JUGA: Telisik Suami Bunuh Istri

BACA JUGA: Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Para Tetangga Takut Hantu di Rumah Pembunuhan

AKBP Galesung: ”Tersangka menjawab: Sudah cukup, kamu (Febriana) tidak usah bersandiwara lagi. Karena saya sudah tahu semuanya. Sudahlah, pulang. Kasihan anak kita.”

Febriana menjawab, kalau pulang, dia minta ditransfer ongkos. Saripudin menjanjikan mentransfernya.

Jumat, 30 Agustus 2024, Saripudin baru mentransfer Febriana Rp 1.150.000. Febriana dan anak tiba di Jakarta, Minggu, 1 September 2024. Saripudin menjemputnya di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: