Darurat Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kebahagiaan Gen Z
ILUSTRASI darurat pendidikan karakter, literasi, dan kebahagiaan gen Z.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Indeks gen Z bahagia memang belum dirumuskan, tetapi kita bisa mengacu pada indeks negara bahagia (world happiness index) yang dibuat PBB. Indeks itu bisa diadopsi sebagai indikator gen Z bahagia.
BACA JUGA: Vape Bikin Kulit Gen Z Menua Lebih Cepat! Bagaimana Bisa?
BACA JUGA: Sandiaga Uno Sebut Gen Z Sulit Punya Rumah Tanpa Program Seperti Tapera
Di antaranya adalah lingkungan nyaman, bebas KKN, kemurahan hati, kebebasan pilihan belajar, harapan hidup sehat, dukungan sosial budaya, empati, dan respek serta pengakuan dan perlindungan sosial.
Implementasi atas hal itu bisa diukur melalui bagaimana perilaku gen Z mengembangkan kehidupannya seperti gaya hidup yang produktif, mengutamakan kejujuran, prinsip hidup yang fokus pada kerja sama, menguatkan kolaborasi dan inovasi serta bukan sekadar kompetisi, tingkat kejahatan yang rendah, kesehatan yang terjamin hingga perilaku positif dan open mindset.
Gen Z juga harus didorong untuk bisa belajar tentang best practice masa lalu, best present masa kini, dan future practice masa depan sehingga mereka akan memiliki kesiapan daya saing yang mumpuni. Itu penting agar mereka memiliki awareness, allertness, dan readiness dalam menghadapi dan mengantisipasi apa yang akan menjadi kebutuhan dan persiapan ke depan.
Jika belajar ilmu neurologi, kita bisa memahami mengapa kebahagiaan dan kesenangan akan bisa mengalirkan banyak hormon endorfin dan bisa menghasilkan energi positif yang melimpah.
Energi itu menghadirkan efek penganda yang luar biasa bagi pengembangan potensi dan kekuatan gen Z menjadi positif, prestatif, dan belajar penuh semangat tiada henti dan berkelanjutan.
Gen Z harus disadarkan untuk memiliki benteng dan kemampuan dan literasi yang baik sehingga bisa bersikap positif terhadap tantangan mutakhir saat ini, khususnya sikap anti kekerasan, pergaulan dan seks bebas, perundungan, narkoba, korupsi, dan stres. Pun, sehat mental. Bekal itulah yang harus dikuatkan kepada gen Z kita saat ini.
Langkah terpadu penguatan literasi multisektor menuju gen Z bahagia tentu bertumpu pada jaminan dan pemberian perlindungan, pelayanan, kebersamaan, dan kesejahteraan gen Z.
Melalui peta jalan itu, semoga upaya kita membangun gen Z bahagia akan mudah direalisasikan. Dalam jangka pendek, hal itu diharapkan bisa meminimalkan berbagai tindak perilaku negatif di kalangan gen Z. Semoga!
*)Surokim As. adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Trunojoyo Madura (UTM).--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: