Catat! Eri-Armuji Janji Naikkan Insentif KSH, RT, RW, dan LPMK di Surabaya
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji.-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji para pendukungnya. Kali ini Eri-Armuji datang menemui sekitar 5.000 pendukungnya di Rumah Aspirasi, Kecamatan Pakal.
Kedatangan mereka disambut meriah. Antusiasme itu terlihat jelas dari lautan massa yang merubah Rumah Aspirasi menjadi penuh warna merah.
Di hadapan ribuan pendukungnya, Eri Cahyadi menegaskan bahwa membangun Kota Surabaya tidak bisa dipimpin oleh satu orang saja. Perlu uluran tangan dari berbagai elemen masyarakat.
Oleh karena itu. Mereka berencana melibatkan dan menaikkan insentif Kader Surabaya Hebat, RT, RW, dan LPMK. Tentu apabila ia dan Armuji terpilih lagi.
"Mari kita bangun bersama-sama. Jangan sampai nanti setelah mendapat anggaran, ternyata di kampungnya masih ada yang stunting tetapi kita nggak tahu," ujar Eri, Minggu, 13 Oktober 2024.
BACA JUGA:Kampanye di Kampus, PDIP: Kalau Diundang, Saya Yakin Eri-Armuji Mau
Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji menyapa lima ribu pendukungnya di Rumah Aspirasi, Kecamatan Pakal, Sabtu malam, 12 Oktober 2024.-DPC PDIP Surabaya -
Di sisi lain, Eri Cahyadi juga menyampaikan visi-misi serta program kerja. Salah satunya adalah melanjutkan program layanan kesehatan gratis, yang sudah berjalan pada periode pertama kepemimpinan Eri-Armuji.
"Saya pastikan warga Surabaya akan terus mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang adil, komprehensif, dan bermutu, tanpa hambatan finansial ke depannya,"
Eri lantas memberikan contoh nyata yang dilakukan saat periode pertama. Setiap tahun, mereka mengalokasikan Rp 500 Miliar untuk layanan berobat gratis.
BACA JUGA:Armuji: Kotak Kosong Tak Punya Program yang Jelas, Harus Dikosongkan!
Dua kader PDI Perjuangan tersebut juga berkomitmen untuk melanjutkan program pendidikan gratis. Khususnya pada jenjang SD dan SMP Negeri gratis.
"Bu Risma (Tri Rismaharini, Red) tadi bilang tidak hanya SD-SMP saja, tapi SD-SMP-SMA di Surabaya tidak boleh ada yang membayar lagi. ayo ditata, dimenangkan," imbuhnya.
Eri kemudian mengaku bahwa dirinya pernah menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 1,2 Triliun untuk Biaya Operasional Sekolah Daerah (Bopda) SD-SMP di Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: