Penggunaan AI dalam Penulisan: Peluang atau Ancaman bagi Sastra?

Penggunaan AI dalam Penulisan: Peluang atau Ancaman bagi Sastra?

Peran AI pada penulisan sastra beberapa di antaranya adalah dapat membantu pengguna untuk mendapatkan kerangka penulisan sastra. --iStockphoto

HARIAN DISWAY - AI atau artificial intelligent adalah program komputer yang dirancang untuk meniru kemampuan intelektual manusia. Diciptakan pertama kali pada 1995, AI telah berkembang dengan pesat dan lebih kompleks.

Tujuan dibuatnya AI tidak lain adalah mempermudah dan membantu manusia dalam suatu kegiatan. Salah satu produk AI yang akhir-akhir ini telah menyita perhatian publik, yakni ChatGPT, menuai lebih banyak pro dan kontra.

Pasalnya chatbot ini terbukti dapat menjawab apa pun pertanyaan kita termasuk dapat melakukan apa pun yang kita perintahkan. Tak hanya itu ChatGPT juga dapat menghasilkan teks yang seperti ditulis oleh manusia.

BACA JUGA: Implementasi GRC, Gerakan Etis Filterisasi Tsunami Teknologi AI

Ada sisi positif dan negatif dari hadirnya chatbot yang canggih ini. Positifnya, pengguna senang dengan kemudahan dan kepraktisannya. Tak dapat dipungkiri penggunaan AI yang tidak bijak dapat menyebabkan ketergantungan.

Karena itu manusia sebagai pengguna perlu memahami cara menggunakan teknologi AI dengan bijak. Peran AI pada penulisan sastra beberapa di antaranya adalah dapat membantu pengguna untuk mendapatkan kerangka penulisan sastra.

Hal ini sangat membantu orang-orang yang masih kebingungan untuk mulai dari mana. Jika pengguna yang terjebak writer’s block atau kebuntuan, AI membantu untuk mengumpulkan ide atau topik yang ingin ditulis dan dikembangkan oleh pengguna.

BACA JUGA: Deteksi Tuberkulosis Berbasis Teknologi AI

Terdapat pula program AI yang dapat membantu pengguna untuk menyunting teks atau menemukan kesalahan ejaan dalam penulisan, serta memberikan saran penggantian kata agar lebih beragam.

Dengan kemudahan dan kepraktisan yang sediakan oleh AI ini, muncul pertanyaan, apakah AI merupakan peluang yang baik atau justru menjadi ancaman bagi umat manusia? Banyak peluang dari penggunaan AI pada penulisan sastra.
Tujuan dibuatnya AI tidak lain adalah mempermudah dan membantu manusia dalam suatu kegiatan. --iStockphoto

Di antaranya adalah AI dapat memudahkan dan mempercepat pengguna mengumpulkan atau menemukan ide-ide untuk menulis sebuah sastra, seperti kegiatan brainstorming yang dapat dilakukan seorang diri dengan singkat.

BACA JUGA: Kecerdasan Buatan yang Semakin Marak di Kehidupan (3) : ITS Kolaborasikan Teknologi AI dengan Robot

Penggunaan AI juga dapat membantu membuat kerangka penulisan pada sebuah sastra, hal ini sangat dapat membantu penulis baru yang hendak memulai menulis sastra. Tak hanya itu, AI juga dapat membantu pengguna dalam teknik penulisan.

Caranya dengan menyediakan saran tentang struktur kalimat, penggunaan tata bahasa dan kata yang tepat, serta pilihan kata yang lebih variatif. Adapun ancaman penggunaan AI pada penulisan sastra adalah membuat pengguna menjadi ‘malas’ berpikir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: