Kolaborasi Dosen PSDKU Kediri dan UMKM "Emak" Hasilkan Inovasi Teknologi Bawang Goreng

Kolaborasi Dosen PSDKU Kediri dan UMKM

Serah terima Mesin TTG dari tim pengabdian di UMKM Kediri, (dari kiri ke kanan P. Setyo, Mahasiswa Mesin, P. Yohan, P. Riswan, P. Agus Dani, Mitra P. Lukman)-IST-

KEDIRI, HARIAN DISWAY -  Dalam rangka program pengabdian masyarakat, tim dosen Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) KEDIRI bekerja sama dengan UMKM Pangan Alam, produsen bawang goreng "Emak," yang berlokasi di Dusun Sumber Gambi Kidul, Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten KEDIRI.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas UMKM dengan tema “Penerapan Teknologi Guna Meningkatkan Produktivitas UMKM Bawang Goreng.”

Salah satu hasil nyata dari program ini adalah mesin perajang bawang dengan kapasitas produksi mencapai 100 kg per jam untuk bawang goreng grade B/C, serta mesin perajang horisontal berkapasitas 30 kg per jam untuk bawang goreng premium.

Inovasi itu diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan kapasitas produksi UMKM.

Program tersebut dipimpin oleh Riswan Eko W. Susanto, MT., dan melibatkan dosen lainnya seperti Agus Dani, MT., Yohan Bahtiar, M.SA., Setyo Rojikin, MT., serta Miftakhul Huda, M.Tr.T. Mereka juga dibantu oleh sejumlah mahasiswa teknik mesin dalam pelaksanaan kegiatan.

BACA JUGA:Workshop Pengelolaan Sampah DLH Kediri di Kampoeng Oase, Menambah Wawasan hingga Membangun Jejaring

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Dari Tas Anyaman hingga Kuda Lumping: Inovasi Unik Tiga Desa Lolos dari Kabupaten Kediri

Lukman, pemilik UMKM "Emak," mengungkapkan bahwa mesin perajang baru ini sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas produksi.

Sebelumnya, kapasitas produksi bawang goreng grade B/C hanya mencapai 30 kg per jam, sementara permintaan pasar mencapai 2 kwintal per hari. Dengan mesin baru, produksi meningkat hingga empat kali lipat.

Tak hanya itu, produksi bawang goreng premium yang sebelumnya dilakukan secara manual kini lebih efisien berkat mesin baru.

Ini memungkinkan UMKM untuk memenuhi permintaan dengan lebih cepat dan hemat biaya.

Selain mesin, tim dosen juga memberikan pendampingan dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran, termasuk serah terima logo kemasan untuk meningkatkan brand awareness produk bawang goreng "Emak."

Kegiatan pengabdian ini berlangsung dari Maret hingga Oktober 2024, dan telah memberikan dampak signifikan pada peningkatan pendapatan UMKM. Lukman berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan membantu pelaku UMKM lainnya di wilayah Kediri.

Program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan teknologi dan pendampingan berkelanjutan bagi UMKM. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: