Diskusi ARTSUBS Kuak Jalan Terjal Tak Terarsip Seni Rupa Kontemporer Jawa Timur
Suasana Diskusi Artsubs di ruang T9 tentang perjalanan seni rupa kontemporer Jawa Timur selama-Martinus Ikrar Raditya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Di Ruang Diskusi T9 Pos Bloc, diskusi tentang perjalanan seni rupa kontemporer Jawa Timur dilaksanakan. Dengan rentang waktu 1970-2024 sebenarnya banyak lompatan seni rupa kontenporer.
Dengan dipandu oleh Kurator Artsubs, Nirwan Irwanto. Baru memulai sambutan ia langsung menodong hadirin bahwa sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa. Nirwan Dewanto mengatakan bahwa ada alasan mengapa diskusi kali ini diambil dari periode 1970 hingga sekarang.
"Ada alasan mengapa rentangan waktu yang diambil sejak 1970 hingga sekarang. Karena perjalanan seni kontemporer Jawa Timur dimulai sejak adanya Akademi Seni Rupa," ucapnya. Aksera sendiri bergerak dibidang kesenian kontemporer mulai 1967 hingga 1970.
BACA JUGA: ARTSUBS, Pameran Seni Rupa Kontemporer Berskala Besar di Indonesia Digelar di Surabaya
Meskipun hanya 3 tahun berdiri, Aksera memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan seni rupa kontemporer di Jawa Timur. Dan setelahnya pergerakan seni rupa kontemporer di Jawa Timur berkembang hingga 1980 an. Tetapi geliat itu mulai meredup ketika 1990.
BACA JUGA: Menyambut Perhelatan ARTSUBS 2024 di Surabaya; Usung Ways of Dreaming untuk Wujudkan Mimpi Surabaya
(Dari kiri) Nirwan Dewanto, Wahyudin dan Ayos Purwoaji sedang membahas perjalanan seni rupa kontemporer Jawa Timur-Martinus Ikrar Raditya-
Menurut Kurator Seni Rupa asal Jember, Ayos Purwoaji semenjak penutupan pameran tentang Marsinah yang digagas oleh Mulyono pergerakan seni rupa kontemporer Jawa Timur mulai meredup. "Bahkan sebelum pameran itu dibuka militer sudah menutup terlebih dahulu," ucapnya.
Padahal Jawa Timur masih ada beberapa pergerakan seni rupa kontemporer yang bisa dikaji. Tetapi semenjak penutupan itu pameran-pameran tidak bisa diarsip dengan baik. Sehingga Ayos meminta peserta untuk andil mengkaji perjalanan seni kontemporer di Jawa Timur.
Karena itu pula, seniman Jawa Timur kurang berani untuk tampil di khalayak yang lebih luas. Ayos menganggap hal tersebut sangat disayangkan, maka memang wajib hukumnya untuk mendorong kepercayaan diri seniman kontemporer Jawa Timur untuk lebih bersuara.
"Ketika perupa Jawa Timur diminta untuk membuka pameran seni kebanyakan mereka tidak mau atau merasa inferior," jelas Ayos. Tetapi, di 10 tahun belakangan sebenarnya di Jawa Timur, seni rupa kontemporer punya sistemnya sendiri. Yaitu bergerak secara kolektif dengan membawa isu-isu yang ada di sekitar mereka.
BACA JUGA: Ambisi ArtSubs
BACA JUGA:Jelajah Lanskap Seni Kontemporer Singapura dalam Pameran Seni Urban Pulse di Orasis Art Space
Ayos Purwoaji menjelaskan bagaimana perjalanan seni rupa kontemper Jawa Timur-Martinus Ikrar Raditya-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: