Keripik Pisang Diminati Pasar Tiongkok

Ia mengungkapkan, periode Januari-September 2024 Jatim mengalami pertumbuhan ekspor sebesar 26,31 persen. Atau mencapai USD 19,05 miliar. Kinerja ekspor non-migas tumbuh 26,76 persen atau sebesar USD 18,37 miliar. 

Pada September 2024, sebesar 97,40 persen ekspor Jawa Timur ditopang oleh ekspor non-migas. “Pertumbuhan ekspor Jawa Timur yang signifikan pada 2024 menunjukkan bahwa provinsi ini semakin mampu bersaing di pasar global,” kata Lucky.

Direktur Pemasaran Bank UMKM Jatim Agung Soeprihatmanto menambahkan, ada beberapa mitra binaan Bank UMKM Jatim yang ikut dalam business matching kali ini. Di antaranya Gula Aren Temon dan Sambel Dede Satoe. 

BACA JUGA:Prabowo Bertemu Ketua NPC Tiongkok, Sampaikan Komitmen Tingkatkan Hubungan Kedua Negara

BACA JUGA:Kesepakatan Bilateral: Tiongkok Bantu Pendanaan Program Makan Siang Bergizi Prabowo

Menurut Agung, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM adalah keterbatasan dalam kapasitas produksi dan pemahaman tentang standar pasar internasional. 

“Ke depannya kami akan membuat suatu kegiatan yaitu memberikan layanan atau cara agar UMKM ini dapat melakukan ekspor secara mandiri” kata Agung. 

Sehari sebelumnya, pengusaha-pengusaha Tiongkok itu juga telah keliling di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Termasuk menikmati makan malam di Resto Sagolicious di Kelapa Gading, Jakarta. Itu adalah restoran Sagu milik Jenny Widjaja, pelopor mie sagu di Indonesia. Jenny juga salah seorang pengusaha yang mengikuti Disway Business Adventures ke Tiongkok bersama Dahlan Iskan dan Novi Basuki pekan lalu. Produk makanan dari sagu yang gluten free punya potensi besar masuk ke pasar Tiongkok.

Disway Business Adventures to Tiongkok with Dahlan Iskan akan kembali digelar pada April 2025. Peserta akan diajak oleh Dahlan Iskan mengunjungi industri dan pameran di Tiongkok. Peserta juga bisa intens sharing tentang bisnis dengan Dahlan Iskan. (*)

 

Sumber: