Survei Khofifah 49%, Risma 35%, Direktur Polbrain Sebut Pilkada Jatim Dinamis sampai Coblosan

Survei Khofifah 49%, Risma 35%, Direktur Polbrain Sebut Pilkada Jatim Dinamis sampai Coblosan

Survei Polbrain di Pilgub Jatim 2024: Khofifah 49%, Risma 35%.-Salman Muhiddin/Harian Disway-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik “Polbrain”, Airlangga Pribadi Kusman, menyebut Pilkada Jawa Timur (Jatim) masih akan berlangsung dinamis hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024.

Menurutnya, preferensi masyarakat telah mengerucut pada dua dari tiga pasangan kandidat, yaitu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

“Kami melihat situasi Pilkada Jatim masih dinamis, bahkan sampai hari H nanti. Meski demikian, harus diakui fokus publik sudah mengerucut pada dua pasangan calon, yaitu Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans. Keduanya akan saling berebut pemilih yang belum menentukan serta pemilih masing-masing kubu yang masih bisa berubah,” ujar Airlangga kepada media, Jumat, 15 November 2024.

Dalam survei Polbrain, elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 49,3 persen, sementara Risma-Gus Hans berada di angka 35,2 persen.

BACA JUGA:Keberhasilan Konsep Pahlawan Ekonomi Risma di Surabaya, Jatim Target Selanjutnya!

BACA JUGA:Dicurhati Seniman Jatim, Risma Gagas Car Free Night dan Gelar Budaya di Lereng Gunung

Pasangan Luluk Nurhamidah-Lukmanul Khakim hanya meraih 5,3 persen, sedangkan 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (Undecided Voters).


Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik “Polbrain”, Airlangga Pribadi Kusman, menyebut Pilkada Jawa Timur (Jatim) masih akan berlangsung dinamis hingga hari pencoblosan pada 27 November 2024.-Polrbrain-

Airlangga menilai kontestasi Pilkada Jatim hanya mengerucut pada Khofifah-Emil dan pasangan Risma-Gus Hans.

Bila dijumlah, kedua pasangan tersebut sudah meraup lebih dari 85 persen suara.

“Di sisa waktu yang ada saat ini, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans harus memacu diri pada lap terakhir untuk bisa mengunci kemenangan,” jelas Airlangga.

Dia menganalisis, terdapat tiga faktor yang bisa menentukan hasil Pilkada Jatim. Pertama, suara publik yang belum menentukan pilihan, yang berkisar 10 persen. Kandidat yang bisa meraih suara ini akan cukup mampu meningkatkan elektabilitasnya.

Kedua, pemilih yang sudah menentukan pilihan tetapi masih menyatakan bisa mengubah pilihan.

Berdasarkan survei, ada 44,3 persen pemilih yang menyatakan bahwa pilihannya saat ini masih mungkin berubah ketika Pilkada berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: